Gareng diam-diam juga punya proyek di dalam perusahaan negara itu. Dia juga rangkap jabatan di 3 perusahaan lain sebagai komisaris yang juga punya bisnis di perusahaan milik Negara Punakawan.
Dosa dia yang paling besar adalah membiarkan perusahaan negara diobok – obok Maklumtek. Lalu perusahaan lain yang menggaji dia juga mengatur bisnis disana. Dan supaya engga terganggu, maka, go public perusahaan negara yang dipercayakan padanya harus mundur ke akhir tahun atau ke tahun depan.
Oh korupsi, semua yang saya ceritakan ini untung hanya fiktif saja. Tapi kalau ada kesamaan mungkin cuma kebetulan saja. Kalaupun benar terjadi, wallahu a'lam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!