Mohon tunggu...
hariadhi
hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Editor, designer, entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menciduk Pengedar Narkoba, Kok Malah Berton-ton Tertangkapnya?

21 Maret 2018   22:45 Diperbarui: 21 Maret 2018   22:58 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Selasa, tanggal 20 Maret 2018 kemarin, saya mendapat kesempatan untuk diundang dan ngeblog lagi tentang acara Forum Merdeka Barat 9 yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

Acara ini secara rutin dan kontinu telah menjadi tempat klarifikasi berbagai isu dan hoax yang menyerang pemerintah. Kali ini adalah hoax yang menyerang mengenai tidak seriusnya penanganan narkoba, apalagi sejak sosok kontroversial Buwas sudah tidak lagi menjabat Kepala BNN. 

Katanya karena Jokowi justru kesal karena penyelundupan berton-ton narkoba China digagalkan. Lebih jauh presiden kita ini difitnah kurus karena senang pakai obat-obatan terlarang, sehingga Buwas dicopot dan diganti dengan sosok yang tidak kompeten. 

Benarkah?

Karena itulah FMB9 mengundang Kepala BNN yang baru, Heru Winarko, Anggota DPR Komisi III, Artheria Dahlan, dan Heru Pambudi, Dirjen Bea dan Cukai. Ketiga tokoh ini menjelaskan bagaimana seriusnya pemerintah memberangi bandar narkoba dan jaringan sindikatnya. 

Bu Niken R Widiastuti, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo membuka acara ini dengan sebuah tantangan "Korban narkoba sudah banyak berjatuhan, mulai dari anak-anak hingga orangtua. Karena itu ayo bersama-sama memberantasnya!" 

Tentu yang jadi pertanyaan kita bersama adalah, bagaimana mungkin pemerintah bisa dikatakan serius bila jumlah narkoba yang tertangkap makin banyak, bahkan berton-ton?

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Jawabannya adalah, justru karena serius itulah maka bisa banyak sekali narkoba yang bisa diamankan. Seperti kita tahu, bahwa semakin supply berkurang, sementara demand makin bertambah, maka semakin sulit barang didapat dan semakin mahal harganya. 

Namun di pasar narkoba berlaku, semakin barang sulit didapat, maka harga semakin tinggi, semakin besar godaan untuk mendapatkan untung berlimpah, maka semakin besar-besaran pula upaya untuk menyelundupkan. Sebagai perbandingan, narkoba di tempat asalnya cuma beberapa ratus ribu, sampai di Indonesia sudah jutaan. Dan peliknya, 70-80 persen narkoba yang ada di Indonesia diproduksi di negara lain.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Tapi hal tersebut bukanlah alasan bagi BNN dan Bea Cukai untuk bermalas-malasan untuk menangkap narkoba. Justru sebuah tantangan besar karena narkoba jelas merusak kehidupan bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun