Mohon tunggu...
Hariadhi
Hariadhi Mohon Tunggu... Desainer - Desainer

Ghostwriter, sudah membuat 5 buku berbagai Dirut BUMN dan Agency Multinasional, dua di antaranya best seller. Gaya penulisan berdialog, tak sekedar bernarasi. Traveler yang sudah mengunjungi 23 dari 34 provinsi se Indonesia. Business inquiry? WA 081808514599

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah Pemain Dua Kaki Bernama Partaisocmed (4), Mempolisikan Bang Zoel dari Tim 88

21 November 2019   14:09 Diperbarui: 21 November 2019   14:15 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot twitter (dokpri), hanya untuk kepentingan informasi

Artikel ini adalah bagian dari edukasi politik untuk tidak mentah-mentah percaya begitu saja kepada kumpulan akun anonim yang bekerja menebar fitnah ke semua orang, termasuk ke pendukung Jokowi. Serial sebelumnya bisa dibaca di sini: Pemain Dua Kaki Bernama Partaisocmed (2), Menyerang Teman Ahok.

Kalau ada gerakan paling aneh di dunia, itu adalah gerakan anonim pemonopoli klaim kebenaran, #99Movement. Dia yang anonim, dia yang cari ribut, dia pula belagak mempolisikan orang lain. Lucu ya?

Kenyataannya yang lucu itulah yang kini sedang terjadi. Tim 88 (bedakan dengan #99army) adalah salah satu dari sekian banyak komunitas yang saya masuk dan bergabung. Kadang saya mendapat asupan konten dari mereka, dan sebagai balasannya saya memberikan pula asupan konten untuk komunitas-komunitas seperti ini sebarkan selama pemilu. Kerjasama seperti ini wajar-wajar saja, dan terus terang saya tidak terlalu intens di Tim 88, lebih banyak pasif dan diam saja. Di banyak Whatsapp/Telegram Group lainnya pun saya begitu. 

Bahwa ternyata tim 88 pernah menjalin kolaborasi dengan Partai Socmed dan gerakan bully #99army nya, saya juga tidak terlalu memusingkan. Suka-suka saja, karena itu bukan komunitas milik saya. Dan ada anggota 99 army disusupkan ke dalam tim 88 untuk memata-matai pun juga bukan urusan saya. Kan saya anggota pasif saja, sangat jarang, bahkan bisa dibilang tidak pernah komentar. Pemimpin komunitas itu adalah Bang Zoel, begitu kami biasa memanggilnya. Ia manamai komunitasnya kurang lebih karena dia lahir tahun 1988. Sudah begitu saja. 

Masalah jadi pelik karena kemudian tim 88 berseteru dengan partai socmed dan 99. Tuduhannya lalu saya yang memprovokasi. Padahal saya sendiri kebingungan, ada masalah apa antara tim 88 dan 99army. 

Setelah saya tanya ke Bang Zoel, ternyata rencana deal kerjasama antara tim 88 dan #99movement rontok di tengah jalan. Mereka merasa tidak sudi kalau kader #99army masuk dan mengatur-atur agenda apa yang dibicarakan tim 88 di media sosial dalam mendukung Jokowi. Apalagi kemudian arahan dan paksaan tersebut kemudian berhubungan dengan upaya menjatuhkan menteri Jokowi yang paling loyal, Budi Karya Sumadi. Tentu mereka tidak mau komunitasnya dipengaruhi sebagai alat kepentingan dan agenda Partaisocmed.

Bahkan partaisocmed menuduh saya membayar tim 88 untuk membela Budi Karya. Sebuah tuduhan yang konyol karena sudah jelas transfer itu dilaporkan dan diberi keterangan untuk membuat kegiatan amal #3lauk10ribu. Seluruh kegiatan amal tersebut sudah dilaporkan dan tidak sedikitpun dipotong atau dipakai sendiri untuk kepentingan Bang Zoel maupun tim 88 nya.  Tim 88 sendiri tidak pernah terlibat dalam isu tiket pesawat yang dihebohkan sendiri oleh Partai Socmed. Saat gagal menjatuhkan Budi Karya (malah dilantik jadi menteri 2 periode), ia menyalahkan semua orang sebagai buzzer yang berkonspirasi melawan kekuasaannya. Lucu kan?

Karena lalu ada isu penyusupan, member yang gabung di 99 sekaligus ada di tim 88 diminta untuk memilih akan bergabung ke salah satu saja, tidak keduanya. 

Akibatnya terjadilah perseteruan, hingga sehingga bocorlah banyak pembicaraan di tim 88 yang harusnya rahasia. Sebagai catatan, dari dulu partai socmed dan 99 army memang punya kebiasaan membocorkan pembicaraan pribadi orang lain dan berhasrat mengatur seluruh pendukung Jokowi sebagai seorang self declared leader. Padahal usulannya sering ngaco. Itulah kenapa dia ditendang dari group relawan Jokowi tahun 2014, yang membuatnya dendam kesumat. 

Nah lucunya, sebenarnya partaisocmed membuat ulah dan keributan sendiri, tapi malah saya yang disalahkan karena memprovokasi tim 88 untuk memusuhi mereka. Padahal ya justru merekalah yang tak hentinya mencari keributan dengan banyak orang selama bertahun-tahun. Bahkan ujungnya sampai ada laporan ke polisi terkait posting foto salah satu anggota mereka ke media sosial. 

Sikap saya soal laporan polisi itu? Biasa-biasa saja. Yang dilaporkan kan orang lain, bukan diri saya. Karena kenal dengan Bang Zoel (alhamdulillah dia dan pasukannya bukan anonim), maka saya pun bertanya permasalahannya dan jika memang membutuhkan bantuan pembelaan hukum, kita akan carikan bersama-sama. Kenyataannya laporan itu sampai sekarang hanya jadi laporan, tidak pernah diproses polisi. Tentu itu bukan campur tangan saya, namun pertimbangan polisi sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun