Makin panas jelang sepuluh hari menuju pencoblosan. Kubu Prabowo dinilai lakukan kesalahan fatal dengan salat berjamaah di stadion yang bentuknya melingkar tanpa batasan pria dan wanita. Akibatnya pengaturan shaf menjadi kacau  balau, wanita kedapatan salat di sebelah pria dan tentunya terjadi singgungan antara mereka yang berbeda kelamin saat salat.
Sontak hal ini menghasilkan cibiran netijen maha julid. "Pemegang konci sorga mah bebasssss," kata Aulinda Fara. "Di Monas aja imam sholatnya di atas panggung," teriak Mohammad Falah saat mengomentari artikel detik yang mengabarkan hal ini.
Secara hukum, memang haram salat berjamaah yang bercampur antara wanita dan pria, karena akan merusak kekhusyuan saat mereka saling bersentuhan, bahkan bisa jadi memicu nafsu syahwat.. Hanya dalam kondisi di Masjidil Haram, di mana kabah sebagai arah salat ada di tengah masjid, hal ini diizinkan dilakukan.
Yusuf Martak dari GNPF U kelabakan saat harus memberikan penjelasan. Awalnya ia tak tahu hal tersebut terjadi, namun kemudian memberi penjelasan.
"Saya tidak tahu di dalam keadaan yang sudah darurat, karena sudah padatnya umat seperti kejadian seperti, ya contoh, seperti di Masjidil Haram, kadang-kadang itu berdekatan, hampir bersebelahan walaupun tidak bersenggolan ya. Sifatnya darurat tapi tidak ada setting saf salat itu, itu hal yang tidak mungkinlah karena kepanitiaannya juga dari kita juga ngerti semualah,"
Insiden ini sangat disayangkan terjadi karena kenyataannya fasilitas masjid dan musala di sekitar GBK tidaklah kurang. Namun mungkin karena segitu ngototnya acara salat yang hendak dijadikan pesan politik, akhirnya malah ramai-ramai dapat cibiran dari calon pemilih.