Mohon tunggu...
Harfei Rachman
Harfei Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - An Un-educated Flea

Aku, pikiran yang kamu takkan bisa taklukkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Membahas Bao, Film Pendek sebelum "Incredibles 2"

30 Juni 2018   10:59 Diperbarui: 30 Juni 2018   11:41 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disney memang terbiasa memasukkan film-film pendek sebelum film layar lebarnya dimulai. Dulu saya terpukau oleh Piper (2016) lebih dari film besarnya, Finding Dory (2016). Lalu setahun setelahnya saya menonton film Coco (2017) yang ciamik, sayangnya film pendeknya membosankan dan cenderung lama yaitu Olaf's Frozen Adventure (2017).

Kisah Bao sendiri bermula dari seorang Ibu yang hobi memasak dumpling, atau biasanya kita sebut dengan dim sum. Lalu tiba-tiba dia melihat keanehan dari dumplingnya tersebut.

Dumpling itu berwujud layaknya seorang bayi yang  baru saja dilahirkan, merengek lalu Sang Ibu memeluk dia dan menganggapnya seperti anaknya sendiri.

Bao sendiri bisa diartikan sebagai seorang Bayi. Saya pun terpukau scene demi scene yang ditawarkan sutradara keturunan Chinese-Kanada tersebut.

Lalu keanehan pun terjadi. Banyak penonton yang menyesal ketika melihat twist dari akhir film tersebut. Tetapi saya sedikit terhanyut, saya mencoba mencerna apa makna yang terjadi dengan akhir film tersebut.

Tak lama setelah menonton kredit scene tersebut, saya mencoba menggali siapa nama sutradaranya. Domee Shi namanya. Dia adalah Sutradara Wanita Pertama dalam sejarah film pendek Disney. Dia berdomisili di Kanada.

Dan saya sebagai orang Asia sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh Domee Shi.

Tapi ternyata tidak semua orang bisa menyukai film tersebut, beberapa warga Amerika sendiri terlihat masih bingung, mencerna apa yang terjadi dalam film tersebut dan memberi penilaian jelek terhadapa short film tersebut.

Tapi banyak juga yang mengerti dan memahami apa yang dimaksud dalam cerita tersebut seperti salah satu akun twitter bernama Lily yang  menyatakan menyesal menonton film dengan orang-orang naif nan bodoh yang malah tertawa menertawakan film tersebut. (Kisahnya, mirip dengan saya kemaren saat menonton film Hereditary)

Dan terakhir, Domee Shi mendapat panen pujian buat orang-orang yang tersentuh oleh cerita yang dia refleksikan pada masa kecilnya. Terakhir, dia mengucapkan terima kasih kepada Ghibli Studio yang berdomisili di Jepang.

Terutama kepada mendiang Isao Takahata yang memberinya keberanian untuk membuat film. Dalam Instagram Domee Shi dia mengaku film Ghibli yang paling disukainya yaitu My Neighbors Yamadas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun