Mohon tunggu...
HARFANI
HARFANI Mohon Tunggu... Freelancer - Bersahaja dari hati

Tumbuh untuk berjuang!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Asing sebagai Alat Pencerdasan!

14 Februari 2014   17:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

line-height:115%">“ Untuk dasar bagi kecerdasan salah satu bangsa adalah bahasa ibu nya sendiri “ (Muhammad Natsir, capita selecta, 1954)

Pernyataan seorang negarawan juga pahlawan dari negeri minang kabau yakni Muhammad Natsir pada buku karangannya yang berjudul Capita Selecta menjadi sebuah renungan dan pikiran bagi saya sendiri. Betapa pun kita ketahui kita sebagai negara yang mempunyai bahasa ibu sendiri sebagai bahasa negara, sebagai alat komunikasi dan sebagai identitas negara kita ternyata telah ter-influenza dengan bahasa asing. Jelas, para bangsa yang pernah menjajah negeri kita yakni : portugis, belanda dan inggris dan juga bangsa arab yang ketika pra kemerdekaan merupakan pedagang antar negara yang pernah singgah dan menetap di negeri ini ikut meng-influenza-kan bahasa kita. Jadi kita ketahui bahasa asing sangat berperan mencerdaskan bangsa kita!. Benarkan??

line-height:115%">Dan tanpa diterjemahkan bahasa asing tersebut telah siap menjadi bahasa serapandan dipergunakan untuk jadi bagian dari bahasa indonesia. Walaupun dengan tulisan dan ejaan menyesuaikan, sesuai dengan pola dan iklim bahasa indonesia kita.!

line-height:115%">Misal : bahasa belanda ( gubernur, karcis, asbak, kolonial ), bahasa portugis ( sabun, jendela, pesta, sepatu, meja), bahasa inggris ( kontrol, intelektual, birokrasi, karakter), bahasa arab (kisah, kabar, haram, surat )

line-height:115%">Hingga hari ini influenza –influenza ataupun pengaruh-pengaruh bahasa asing itu tetap dipakai dan mendarah daging pada bangsa kita. Dari sosok intelegensia, menteri, dosen, guru, mahasiswa sampai rakyat biasa telah menjadi user bahasa asing tersebut.

line-height:115%">Kemudian beranjak dari hal di atas, sosok mahasiswa yang merupakan kelompok minoritas dari penduduk negeri ini. yang memiliki kemajuan berfikir dan kecerdasan lebih luas dalam konsentrasi ilmu yang di pelajari oleh masing-masing mereka, tidak luput dari pengaruh oleh bahasa-bahasa asing. Kita lihat keseharian mahasiswa dan lebih-lebih mahasiswa aktivis ketika mereka berada di lingkaran diskusi, mengobrol sesama mereka, di forum dan dilokal yang selalu sarat dengan istilah atau bahasa intelektual. Barangkali kata-kata yang selalu kita dengar seperti : konkrit, rasional, sinkron, dikotomi, absurd, hipokrit dll.

line-height:115%">Dan di dunia pendidikan mempelajari bahasa asing telah menjadi suatu keharusan dengan maksud dan tujuan – tujuan tertentu seperti bahasa inggris, bahasa arab dan bahasa jepang. Tentu, maksud dan tujuan itu ialah mencerdaskan bangsa kita, dengan kemajuan global dan teknologi bangsa kita dituntut untuk berkomunikasi dengan negara laindengan cara harus menguasai bahasa-bahasa asing.

Semua yang terjadi di negara kita (pengaruh bahasa asing) tanpa kita sadari dan kita batasi telah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa kita. Benar-benar ini di luar dugaan atau barangkali semua ini telah di sengaja. Bisa jadi apabila negara kita ini tidak pernah didatangi oleh bangsa darimanapun ketika pra-kemerdekaan. Saya yakin bangsa kita memilki bahasa ibu sendiri hingga sampai detik ini, dengan tanpa pengaruh dari bahasa dari negara manapun dan slalu tetap mempertahankan bahasa ibu itu menjadi bahasa negara kita. Jelas pasti murni bahasa indonesia kita.

line-height:115%">Marilah kita berfikir sejenak, realita yang terjadi selama ini apakah sesuatu yang mengecewakan, tragis atau keberuntungan bagi kita bangsa indonesia. Yang selama ini telah nyata mempergunakan bahasa asing sebagai alat pencerdasan bangsa kita. Atau karena efek dari berkomunikasi dengan negara lain yang mestinya kita menggunakan bahasa asing? Atau bahasa indonesia telah gemuk dikarenakan banyak mengkonsumsi bahasa asing untuk kesempurnaan bahasa negara kita.

line-height:115%">

line-height:115%">Harfani , Lantai berhimpun, 30 juni 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun