Mohon tunggu...
HARFANI
HARFANI Mohon Tunggu... Freelancer - Bersahaja dari hati

Tumbuh untuk berjuang!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aksi Kamisan Bukittinggi [#1]

13 Februari 2018   18:37 Diperbarui: 13 Februari 2018   19:25 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Kamisan Bukittinggi #1

Tema : "Bukittinggi merawat ingatan"

Pelataran jam gadang, 08 februari 2018

 

PRESS RELEASE

AKSI KAMISAN BUKITTINGGI #1

Salam solidaritas!

Amnesia bukan hanya mengidap sisi psikologi manusia sebagai implikasi kerusakan jaringan otak namun juga telah melanda sendi-sendi kehidupan bangsa. Amnesia mewabah dalam tubuh bangsa yang membuat "seolah-olah " lupa pada sejarah. Pada titik ini bangsa Indonesia sudah dan sedang menderita  amnesia. Sejumlah kasus kejahatan kemanusiaan dan kasus HAM di masa silam ditenggelamkan dalam politik lupa. Ada beberapa kasus nasional  yangmenyisahkan duka mendalam di hati masyarakat antara lain, kasus pembunuhan buruh wanita marsinah (1993), kasus Munir (2004), penghilangan mahasiswa Reformis (1998), kasus kasus buruh tani Salim Kancil (2015), kasus Novel Baswedan (2017) dan masih banyak kasus lain yang masih terkatung-katung di tubuh bangsa.Ada tigafaktor yang membuat bangsa Indonesia mengidap amnesia, di antaranya :

Pertama,sejarah Indonesia ditentukan oleh penguasa.Monopoli pemerintah atas sejarah nasional telah menjadi batu sandungan yang menyebabkan bangsa Indonesia menjadi bangsa pelupa..Tidak heran, buku sejarah Indonesia kerap kali berubah setiap pergantian pemerintah. Media juga berperan, terutama semasa 32 tahun masa pemerintahan Soeharto, dalam mempengaruhi bagaimana orang Indonesia melihat sebuah peristiwa dengan benar. Peristiwa yang sebenarnya terjadi bisa dihapus dengan kanpanye pemerintah melalui media yang mereka kontrol.

Kedua, amnesia bangsa disebabkan oleh problem bahasa.Hendrik Maier, menjelaskan bahwa "amnesia bangsa Indonesia disebabkan oleh masalah waktu". Bahasa Melayu tidak mengenal konsep waktu.Kesulitan ini bukan berarti bahwa bahasa Malayu tidak menyertai keterangan waktu dalam tata bahasanya .Bagi hendrik Maier, dalam bahasa Malayu , pembaca harus menciptakandari pada menemukan arti; yang tersirat di antara kata-kata itu; kita membentuk kesadaran mengenai proses waktu yang terdapat dalam narasi dari pada memastikan nya dari teks itu sendiri. Konsekuensinya aktus mengingat terkatung-katung dalam proses tanpa henti dan mengarah pada amnesia.

Ketiga,pengalihan isu dan kriminalisasi , Pengalihan isu adalah suatu cara mengalihkan focus orang-orang pada suatu pemberitaan . Penyelesaian kasus-kasus di Indonesia acap kali terbengkalai dengan mengalihkan substansi persoalan dengan isu-isu baru disertai d engan kriminalisasi korban.Dalam kasus Munir, kasus Novel Waswedan, kasus Marsinah, kasus Wiji Thukul dan kasus Salim Kancil.

Peristiwa-peristiwa yang menjadi INGATAN dan mesti di  RAWAT oleh KITA!

  • Peristiwa Trisakti dan Semanggi (12 Mei 1998)
  • Kasus terbunuhnya pejuang HAM dan Penggerak buruh ,  Marsinah (8 Mei 1993)
  • Tragedy bom bali (2002)
  • Kasus penganiayaan wartawan Udin (1996)
  • Kasus pembunuhan Munir (7 September 2004)
  • Kasus pembunuhan buruh tani Salim Kancil  (26 september 2015)
  • Kasus penganiayaan Novel baswedan (11 april2017)
  • Penghilangan paksa buruh Wiji Tukul (27 juli 1998)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun