Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mencari Cara Efektif Menumbuhkan Minat Baca

8 Februari 2023   08:32 Diperbarui: 11 Februari 2023   01:16 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak terlihat gembira sedang belajar membaca (freepik.com)

Permasalahan Global

Semua negara di dunia ini pasti tak luput dari permasalahan mengatasi buta aksara yang menghinggapi warganya, termasuk Indonesia. 

Penyebabnya mungkin karena tidak meratanya sarana pendidikan, minimnya jumlah tenaga pengajar, kesulitan ekonomi, minimnya kesadaran warga terhadap baca tulis, jumlah buku-buku bacaan yang masih jauh dari cukup, terbatasnya akses pendidikan, dan lain-lain.

Cara Membangun Minat Baca

Ada kebiasaan menarik yang dilakukan secara turun-temurun oleh penduduk Swedia dalam rangka membangun minat baca dan memupuk kecintaan terhadap buku, yaitu memberikan sebuah bingkisan berisi buku bacaan untuk keluarga yang baru memiliki bayi. Pemberian buku tersebut bertujuan agar anak-anak punya kebiasaan membaca buku sejak usia dini.

Pemerintah Australia juga punya cara yang tak kalah menarik supaya warganya gemar membaca buku, yakni berupa "Reading Challenge" atau tantangan membaca; sebuah program yang diperuntukkan bagi segenap keluarga di Australia agar menanamkan budaya membaca dalam anggota keluarganya.

Komitmen Penguasa

Pada saat Fidel Castro berkuasa di Kuba pada tahun 1960, ia tegas menyatakan sikap untuk perang habis-habisan terhadap buta aksara, dengan tujuan ambisius mengajari setiap warga supaya melek aksara.

Setahun kemudian, Kuba memobilisasi satu juta tenaga pengajar ke seantero negeri guna membebaskan rakyat dari buta aksara. Hasilnya, dalam waktu sangat singkat jumlah warga yang buta aksara berkurang.

Kuba punya semboyan yang menarik untuk menanggulangi buta aksara, yaitu "Yo s Puedo", yang bisa diartikan "Ya, saya bisa". Pada masa itu, para tenaga pengajar tinggal di tengah-tengah rakyat. Mereka menetap di rumah-rumah petani. Siang hari mereka turut bekerja di sawah atau ladang. Sore hari mereka mulai membuka kelas untuk belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun