Tiang listrik yang berjajar rapi di sepanjang jalan itu jadi saksi ketekunan kereta api tua menyusuri rel kehidupan tiada lelah. Mengantar penumpang menuju harapannya masing-masing. Â
Di kursi kereta tua itu kita bertemu. Satu dua jam gelisah bertalu-talu. Irama kebosanan berdegup kencang di pikiran dan hati.Â
Entah siapa yang memulai, yang pasti kau terlihat bahagia saat menunjukkan padaku keindahan panorama di kanan kiri jendela kereta api. Mereka indah karena cinta. Pepohonan tak bisa tumbuh rindang jika tak mengenal cinta, katamu.
Awan bersuka cita bisa menaungi kereta api yang berjalan perlahan. Oh, kerinduanku padamu tak tertahankan. Seperti asap kereta api yang berdesak-desakan ingin keluar dari cerobong.
Asap kereta api mungkin telah lelah. Karena saling berhimpitan dengan kenangan para penumpang yang berjubel. Memang kenangan tak mudah memudar begitu saja.Â
Surabaya, Rabu 18/1/2023