Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan Tak Mudah Memudar Membuat Gelisah Bertalu-talu

18 Januari 2023   05:28 Diperbarui: 18 Januari 2023   05:31 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta api tua yang membawa kenangan (pixabay.com)

Kereta api tua itu setia menampung segala perasaan penumpang. Ada yang berkeluh-kesah, gembira, sedih, biasa saja; bercampur aduk membentuk keindahan kehidupan.

Tiang listrik yang berjajar rapi di sepanjang jalan itu jadi saksi ketekunan kereta api tua menyusuri rel kehidupan tiada lelah. Mengantar penumpang menuju harapannya masing-masing.  

Di kursi kereta tua itu kita bertemu. Satu dua jam gelisah bertalu-talu. Irama kebosanan berdegup kencang di pikiran dan hati. 

Entah siapa yang memulai, yang pasti kau terlihat bahagia saat menunjukkan padaku keindahan panorama di kanan kiri jendela kereta api. Mereka indah karena cinta. Pepohonan tak bisa tumbuh rindang jika tak mengenal cinta, katamu.

Awan bersuka cita bisa menaungi kereta api yang berjalan perlahan. Oh, kerinduanku padamu tak tertahankan. Seperti asap kereta api yang berdesak-desakan ingin keluar dari cerobong.

Asap kereta api mungkin telah lelah. Karena saling berhimpitan dengan kenangan para penumpang yang berjubel. Memang kenangan tak mudah memudar begitu saja. 

Surabaya, Rabu 18/1/2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun