Moral
Semua orang yang berwirausaha pasti pernah mengalami masa-masa sepi. Suasana hati orang berdagang yang sedang sepi tentunya bermacam-macam. Tergantung kualitas moral dan pola pikir masing-masing.
Berpikir Positif
Orang yang berpikir positif tentu menanggapi dengan suasana hati yang biasa saja. Karena dagang tak selamanya laris, kadang ramai namun adakalanya sepi. Sementara orang yang berpikiran negatif ketika lapak dagangan sepi, mereka cenderung menyalahkan orang lain yang kebetulan barang jualannya sama dengan dirinya. Menuduh ini-itu, dan lain sebagainya.
Ada kawan yang buka lapak dagangan. Ia berbagi pengalaman padaku. Barangkali aku suatu saat berdagang dan menghadapi situasi ketika lapak dagang sedang sepi. Apa yang mesti diperbuat?
Kawan tadi membiasakan diri berdoa kepada Tuhan yang diyakininya agar diberi kemudahan rezeki. Ia mengucapkannya dalam hati. Diulang terus menerus tanpa jemu. Kepasrahan ini akan membuat hati tenang. Dan ketenangan hati tercermin pada wajah yang sedap dipandang. Dan orang lain yang melihatnya punya kemungkinan untuk mampir ke lapak dagangan yang penjualnya berwajah sedap dipandang daripada yang berwajah keruh dan selalu dilipat.
Si kawan ini juga punya kebiasaan yang menarik. Bila ia sedang jalan-jalan dan melewati orang-orang yang lapak jualannya sepi tak ada pembeli, ia selalu mendoakan supaya dagangan mereka laris.
Didoakan Malaikat
Dalam agama Islam, diyakini bahwa jika kita berdoa untuk kebaikan seseorang maka ada malaikat yang mengaminkan doa tersebut. Tak hanya itu, malaikat tersebut juga mengucapkan doa agar si pendoa mendapatkan kebaikan yang sama juga.
