Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warung Kelontong Idaman Pembeli

27 November 2022   14:34 Diperbarui: 27 November 2022   14:35 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah sudut ruang pajang pada warung kelontong (pixabay.com)

Tendensi Ekonomi

Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan warung kelontong mulai dijalankan oleh seseorang. Namun satu hal yang pasti, warung kelontong muncul karena pemiliknya punya tendensi ekonomi, yaitu menambah pemasukan uang agar roda kehidupan keluarganya tetap berputar.

Fenomena

Munculnya warung kelontong di daerah bukanlah fenomena baru. Dimana ada pemukiman, disitu pasti ada warung kelontong. Keberadaan warung kelontong pada suatu tempat ibarat bunga-bunga di taman. 

Namun kalau munculnya warung kelontong seperti jamur di musim hujan, itu memang sesuatu yang mengejutkan. Apalagi jika dalam radius 1 kilometer ada lebih dari 5 warung kelontong!

Jam Buka

Hal yang mengejutkan lagi adalah jam buka warung kelontong saat ini yang nantinya nonstop alias tak pernah tutup! Suatu terobosan baru untuk melayani pembeli sampai jam berapa pun. Luar biasa!

Persaingan

Hal yang menyehatkan bagi tumbuh kembangnya warung kelontong justru karena adanya daya saing. Jika tak ada persaingan, tentu pengelolanya malas berpikir. Akhirnya tak ada kreativitas untuk membenahi warung kelontongnya supaya eksis.

Persaingan apa yang menyehatkan? Hal utama dalam persaingan warung kelontong adalah soal harga. Tak bisa dipungkiri, harga murah menjadi prioritas orang untuk membeli suatu barang. Maka warung kelontong mesti menjual barang dagangan dengan harga murah jika ingin memikat pembeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun