Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cara Menciptakan Dunia Kerja yang Damai bagi Pekerja dan Perusahaan

22 September 2022   21:19 Diperbarui: 22 September 2022   21:23 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja dan perusahaan yang kompak akan meningkatkan produktivitas (pixabay.com)

Virus Rohani

Iri adalah virus rohani yang siap menginfeksi setiap orang. Berpotensi merusak kebahagiaan. Ia tumbuh subur dalam pergaulan di mana saja, termasuk di lingkungan kerja.

Perusahaan dan pekerja saling menyimpan benih iri. Satu sama lain seolah minyak dan air. Tak bisa menyatu jika bicara soal hak dan kewajiban.

Pekerja bersikukuh hanya bekerja sesuai kompensasi dan apresiasi yang diperoleh. Tak lebih dari itu. Tidak salah memang. 

Perusahaan membalas tak akan memberikan promosi dan prospek bagus bagi pekerjanya yang bekerja pas-pasan. Pertanyaannya, adakah alat menakar keseimbangan antara hak dan kewajiban yang objektif?

Keteladanan

Perusahaan yang baik tentu tidak boleh membalas perilaku pekerjanya yang bekerja apa adanya itu. Pemimpin perusahaan harus bertindak elegan dengan memberikan teladan baik. 

Pengaruh suatu teladan yang baik jauh lebih bermanfaat daripada suatu teguran tajam, demikian titah Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, Raja di Kesultanan Yogyakarta pada tahun 1880-1939.

Memang tak ada gunanya menegur pekerja. Lebih baik perusahaan membuka ruang komunikasi yang selebar-lebarnya bagi pekerjanya. Dari kebiasaan baik ini tentu akan muncul itikad baik kedua belah pihak sehingga ada keselarasan tujuan.

Penghargaan

Teladan baik yang semestinya dilakukan pemimpin perusahaan adalah dengan memberikan penghargaan kepada pekerja yang berprestasi. Dengan tujuan mulia sebagai penghormatan kepada sesama manusia. 

Seiring penghargaan ini biasanya pekerja termotivasi untuk bekerja lebih giat. Karena merasa perusahaan memperhatikan potensi para pekerjanya. Jadi hubungan baik antara perusahaan dan pekerja berangkat dari saling menghargai hak dan kewajiban masing-masing.

Irama

Jika perusahaan kerap menunjukkan keteladanan ini, maka pekerja dengan sendirinya akan mengikutinya. Kata pepatah, gerak tarian tergantung iramanya.

Berbagi

Tentu ada perusahaan yang mengeluh jika membicarakan soal penghargaan bagi pekerjanya. Karena hal ini menyangkut materi. Uang dari mana? Perusahaan bisa tekor kalau terus-menerus memberikan reward! Mungkin demikian keluhan para pemimpin perusahaan.

Reward bisa berupa pesta kecil-kecilan untuk merayakan keberhasilan yang diperuntukkan bagi semua pekerja. Atau untuk menandai awal suatu proyek yang akan dikerjakan.

Seorang bijak pernah bilang, jangan menunggu kaya untuk bersedekah. Bersedekahlah untuk membuka pintu rezeki. Ya, rezeki tak harus berupa uang. Produktivitas yang stabil, tak goyah oleh krisis, dan pekerja bahagia dengan pekerjaannya adalah rezeki yang patut disyukuri.

    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun