Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melestarikan Kebaya Sebagai Busana Identitas Nasional

4 September 2022   14:36 Diperbarui: 4 September 2022   14:51 3310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang model memakai kebaya modern berhijab (popmama.com)

Kemampuan Beradaptasi

Hal menarik dari kebaya adalah kemampuannya beradaptasi dengan cara berbusana selera lokal. Maka wajar jika setiap daerah punya perwujudan kebaya yang berbeda. Ada kebaya kutubaru, encim, noni, kebaya melayu, dan lain-lain.

Kemampuan beradaptasi kebaya terhadap budaya berbusana lokal menjadikannya tetap eksis sampai saat ini. Contoh terkini adalah para perancang busana yang memadupadankan kebaya modern dengan hijab. Hal ini membuktikan keharmonisan kebaya dengan busana-busana lain.

Bangga Mengenakan Kebaya

Jika menilik rentang waktu yang begitu lama sehingga kebaya bisa bertahan sampai sekarang tentu tak diragukan lagi nilai kebanggaan para pemakainya. 

Kebaya sudah berhasil menjadi busana pilihan yang tak lekang oleh waktu. Hal ini dikarenakan kebaya adalah busana yang fleksibel kegunaannya. Bisa dipakai sehari-hari namun juga cukup pantas  dikenakan pada kesempatan yang resmi.

Warisan Budaya Tak Benda

Pengajuan kebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO tentu langkah yang harus didukung sepenuhnya oleh warga Indonesia. Pengajuan ini adalah bukti bahwa kita bangga telah diwarisi oleh para pendahulu untuk mencintai kebaya dan bertekad untuk melestarikannya.

Namun pengajuan ini tak mudah didapatkan karena ada 3 negara selain Indonesia yang juga mengajukan seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Mereka sah-sah saja menganggap kebaya sebagai budaya yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Ini tentu karena kedekatan kita sebagai tetangga dengan ketiga negara tersebut. Saling memengaruhi adalah wajar dalam berinteraksi, termasuk dalam hal budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun