Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Abaikan Empati Jika Ingin Hidup Harmoni

7 Juni 2022   20:14 Diperbarui: 7 Juni 2022   20:21 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Empati (Pixabay.com)

Belajar untuk berdiri di posisi orang lain, untuk melihat melalui mata mereka, itulah bagaimana perdamaian dimulai. (Barrack Obama)

Apa yang menarik dari peradaban manusia? Ada beragam jawaban. Namun yang patut digarisbawahi adalah rasa empati. Karena peduli terhadap nasib orang lain selalu mewarnai sejarah manusia.

Jika kau bersedia melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu seperti yang dialami orang lain; itulah empati. Kau tahu dan ikut hanyut bersama denyut nasib mereka.

Kau tak bisa berempati jika gemar meremehkan orang lain. Empati adalah jalan sunyi yang terbuat dari kerendahan hati. Kanan kiri jalan berpagar ketulusan.

Empati adalah hadiah paling indah dari peradaban manusia. Karena mengedepankan keberlangsungan kehidupan orang lain yang sedang tidak berdaya.

Jika kau ingin tahu rasa hormat yang sesungguhnya dalam kehidupan ini, belajarlah dari orang-orang yang punya empati. Mereka hormat pada kemanusiaan, bukan pada pesona pribadi.

Berempati meski berbuat hal kecil tetaplah bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Menyingkirkan duri atau batu yang ada di tengah jalan, misalnya. 

Kita tak akan sembrono buang sampah sembarang tempat jika punya empati pada orang lain. Dan bila semua orang punya empati, tentu keadaan semakin baik.

Orang-orang bijak sepakat jika cinta dan empati adalah kekuatan yang mampu mengubah dunia menjadi lebih baik. Hidup harmoni tanpa kejahatan.

Mahatma Gandhi menilai bahwa empati adalah laku religius. Karena tidak sembarang orang bersedia memahami penderitaan yang disandang orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun