KEADAAN yang tidak terduga dan tidak normal serta berlangsung lama biasanya akan mudah memicu kecemasan. Pandemi Corona ini, misalnya. Kabar duka setiap hari bermunculan pada media sosial. Mau tidak mau, orang yang membacanya pasti akan diterpa kecemasan.
Kecemasan yang dibiarkan tanpa solusi tentu bisa menguras energi. Bahkan orang yang mengidapnya akan tidak nyaman dalam kesehariannya. Selera makan menurun, tidur tidak teratur, dan tidak bergairah beraktivitas, Semua ini akan berdampak pada kesehatan yang makin hari makin tidak stabil.Â
Untuk mengatasi gangguan kecemasan memang bukan perkara mudah. Secara teori, kecemasan bisa dihilangkan jika penyebabnya diketahui. Kemudian berusaha menyingkirkan penyebab kecemasan tersebut.Â
Langkah efektif untuk mengatasi kecemasan, apa pun penyebabnya, adalah dengan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Tak ada yang menyangkal jika dikatakan bahwa Tuhan adalah Pencipta alam semesta beserta isinya. Ia Maha Tahu, kejadian sekecil apa pun tak luput dari pengawasanNya. Hati kita akan tenang jika memasrahkan diri untuk meminta perlindunganNya.
Selanjutnya adalah hanya mengonsumsi berita media sosial dari sumber yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Bacalah artikel-artikel tentang makanan bergizi yang berdampak pada stamina tubuh, cara berpikir positif, atau cara memotivasi diri agar semangat menjalani hidup.
Disamping dua hal penting di atas, ada langkah-langkah tambahan untuk meredam rasa cemas yang berlebihan. Yakni menghindari kebiasaan lama yang kurang menyehatkan dan mulai melakukan kebiasaan baru yang positif. Berikut ada beberapa kebiasaan yang bisa dicoba.Â
Hindari minuman berkafein
Konon, kecemasan bisa timbul karena minum minuman berkafein dalam dosis yang berlebihan. Beberapa minuman yang mengandung kafein itu antara lain; kopi, teh, cokelat, dan minuman berenergi.
Jika kita merasa mudah cemas dan gelisah setelah minum minuman berkafein, lebih baik kita menguranginya. Itu artinya tubuh tidak mampu menoleransi minuman berkafein dalam jumlah yang berlebihan.
Menulis/menggambar
Sebagian orang menganjurkan untuk menulis atau menggambar dalam bentuk apa pun saat kita merasakan kecemasan. Menulis buku harian atau menggambar adalah cara menyenangkan untuk menumbuhkan energi kehidupan. Tulis atau gambarlah kejadian apa saja yang membuat kita patut bersyukur kepada Tuhan.
Kecemasan akan memudar dengan sendirinya jika kita mengalihkannya pada kegiatan menulis atau menggambar. Perhatian akan sepenuhnya tercurah pada kegiatan tersebut. Hal ini akan membantu mengurangi rasa cemas yang kita alami.
Mendengarkan musik
Mendengarkan musik dipercaya orang mampu membuat tubuh terasa nyaman. Tentu saja tidak sembarang musik. Instrumentalia adalah musik yang direkomendasikan didengar bagi orang yang sedang merasakan kecemasan.
Musik instrumen yang memperdengarkan suara alam biasanya dijadikan media untuk bermeditasi atau relaksasi. Maka sangat beralasan jika jenis musik ini dianjurkan dinikmati bagi orang yang tak bisa meredakan rasa cemasnya.
Menyibukkan diriÂ
Saat kita menyibukkan diri dengan aktifitas yang menyita tenaga, berkebun atau bersih-bersih rumah, tentunya dapat mengalihkan pikiran dan mencegah memikirkan hal-hal lain yang menjadi penyebab munculnya kecemasan.
Menurut penelitian, rasa cemas yang berkelanjutan tidak hanya mengganggu kesehatan mental, tapi juga berdampak pada kesehatan fisik. Jadi untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan itu, cobalah langkah-langkah yang diuraikan di atas. Semoga kita selalu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.Â