Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mungkin Kau Masih Terikat oleh Rasa Duka

25 Juli 2018   20:40 Diperbarui: 25 Juli 2018   20:53 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Jika kau ingin merenung, lakukanlah. Karena ia akan membawamu pada tujuan dari semua mimpi. Sebelum kau menerima kenyataan, singgahilah perenungan. Kau akan menerima pemikiran yang sebelumnya adalah bayangan.  

Jika jiwamu merasa melayang di awang-awang, jangan takut. Itu awal perenungan. Bersandinglah dengan doa, agar kau tak membawa diri terlalu jauh dari timangan. Atau kau ingin berbincang-bincang dengan waktu? Ya, waktu adalah sahabat paling setia untuk berbagi kata, kapan pun itu!

Jika kau menyadarinya, merenung itu senikmat tidur yang nyenyak. Seperti menanti secercah cahaya matahari yang menghangatkan. Atau sama halnya jika kau menunggu kabar baik dari sang pujaan. Meski berita kurang menyenangkan kau terima, kau tetap bisa diam dan hanya menekuri jalan hidup.

Merenung akan membuatmu terbiasa membenamkan diri dalam lautan berfikir hingga air mata tak berguna. Jika kau lemah ketika berfikir, itu tanda kau masih terikat oleh rasa duka. Kau masih ragu dan tak ingin mengecewakan dunia. Jika jalan itu yang kau tempuh, itu berarti kau belum sungguh-sungguh berupaya menyatukan duniamu dengan duniaNya.

Surabaya, 25 Juli 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun