Mohon tunggu...
Suharto
Suharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis blog http://ayo-menulislah.blogspot.co.id/, http://ayobikinpuisi.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Genangan Rindu di Pelupuk Matamu

18 Mei 2018   09:43 Diperbarui: 18 Mei 2018   09:45 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Mungkin ada yang permasalahkan rindu

mereka berdebat tentang berapa jauh jarak

yang sanggup dirasakan manusia terhadap rindu

Puncak rindu ibarat puncak butir mutiara,

seorang filsuf berkata demikian.

Rindu itu air mata yang berjalan

membasahi permukaan pipi, ini kata penyair.

Rindu tak hanya menetes, namun memberikan arti

setiap detik membentang luas mengalir tanpa henti

rindu akan menghampiri jiwa yang selalu menanti

sesuatu meski melalui mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun