Tahukah kau, senyumnya yang dipajang tadi
Ternyata sudah dipanen dari bibirnya
Sejak berbulan-bulan lalu?
Tapi senyum itu masih tetap segar dan cantik
Tahukah kau, senyum bisa merentang
Merekah bagai setangkai mawar
Penuh aroma dan warna
Untuk mensyukuri musim kerinduan
Tahukah kau, senyum bisa membiaskan jiwa
Segala yang pudar dan layu
Telah berkembang di ambang fajar
Memeluk waktu yang beku membatu
Tahukah kau, senyum itu akan menciptakan
Negeri yang mentarinya selalu berkilau di atasnya
Dengan dihiasi cinta dan persaudaraan
Yang mengalirkan lagu kehidupan
Surabaya, 26/9/2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!