Mohon tunggu...
Hardi Yanto
Hardi Yanto Mohon Tunggu... -

Tiada hari tanpa mencari dan menyebarkan ilmu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Belajar dengan siapa saja, kapan saja dan dimana saja di Abad 21

10 Juni 2014   03:26 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:27 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14023201701119692718

Belajar dengan siapa saja, kapan saja dan di mana saja di Abad 21

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di abad ke-21 atau abad teknologi ini begitu pesat menciptakan tantangan-tantangan baru dalam proses belajar mengajar.Permasalahan yang makin kompleks menuntut kesiapan dunia pendidikan untuk mengantisipasinya.Informasi dan pengetahuan yang semakin beragam dan mudah penyebarannya menuntut guru dan siswa untuk dapat mempergunakan sebaik-baiknya.Informasi dan pengetahuan ada yang bernilai positif ada juga yang negatif, sehingga filter dari guru sangat diperlukan.Di sisi lain dengan adanya informasi dan pengetahuan yang beragam sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat.Hal ini akan berakibatnya pada peningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, terutama guru.Oleh karena itu perubahan teknologi yang cepat harus disertai dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam hal ini guru, siswa dan masyarakat.

Selama ini guru atau tenaga pendidik menghadapi banyak persoalan dan permasalahan dalam proses penyelenggaraan pembelajaran.Permasalahan yang sering dihadapi oleh guru atau tenaga pendidik diantaranya kesulitan menuntaskan pelaksanaan kurikulum dengan adanya penyesuaian dan perubahan kurikulum, serta tuntutan sertifikasi gurusebagai upaya peningkatan kualitasdan kompetensi pendidik.

Pada Abad ke-21 ini terjadi perubahan dalam peran guru terhadap siswa disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi. Dengan teknologi informasi masa kini yang terus berkembang seorang siswa dapat menjangkau aneka ragam informasi di seluruh daya dukung perangkat kerasnya (komputer). Ini mengubah keadaan lama ketika jangkauan siswa adalah terbatas pada ruang kelas atau gedung sekolah. Dengan demikian siswa tidak hanya dapat belajar dari gurunya, melainkan juga dari segala sumber yang dapat dicapainya. Berhubung dengan itu terjadi perubahan dalam titik sentral pendidikan sekolah, yaitu siswa itu sendiri sedangkan guru menjadi fasilitator. Konsekuensi dari perubahan ini adalah perlunya penyediaan teknologi yang memadai, khususnya teknologi informasi, penguasaan bahasa asing dan terutama bahasa Inggris sejak dini serta pendidikan guru yang berbeda.

Kunci sukses untuk dunia pendidikan dalam menghadapi tantangan pendidikan abad 21 ini yaitu pendidikan dengan proses pembelajaran yang interdisiplin dan holistik; mampu menyelesaikan dan beradaptasi dengan berbagai permasalahan; proses belajar mengajar berpusat pada siswa, partisipatif, dan interaktif; berbasis penelitian dan berorientasi kerja; koheren, progresif, dan bercermin pada lingkungan. Proses pembelajaran ini dapat dijalankan apabiladidukung dengan pemanfaatan TIK sebagai alat bantu.

Peserta didik pada abad 21 ini diharapkan dapat memiliki ketrampilan menentukan sendiri tujuan belajar (Self Directed Learning ), mengkontruksi pengetahuan (Knowledge Construction), kolaborasi (Collaboration), komunikasi (Communication), memanfaatkan TIK (using ICT), penyelesai masalah dan inovasi (Problem solving and innovation). Keterampilan-keterampilan tersebut dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Sehingga TIK dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.

Peran guru dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan TIK diharapkan sebagai fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar serta dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Sementara itu, peran siswa dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan TIK memungkinkan siswa menjadi partisipan aktif; menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimanalayaknya seorang ahli, belajar secara individu dan berkolaboratif dengan siswa lain.

Saat ini Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Indonesai sudah merilis Portal Rumah Belajar. dengan alamat url http://belajar.kemdikbud.go.id, portal Rumah Belajar menyediakan fasilitas Kelas Maya, Sumber Belajar, Pengembangan Profesi Berkelanjutan, Kurikulum 2013 dan Jelajah Luar Angkasa. Rumah Belajar dapat dimanfaatkan siswa, guru, dan masyarakat luas. Portal Rumah Belajar ini pula diharapkan menjadi milik komunitas, dengan pengisian konten dan aktivitas dari dan untuk komunitas belajar.

Dengan adanya Portal Rumah Belajar diharapakan terciptanya pembelajaran antara guru dengan siswa kapanpun dan dimanapun berada.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun