Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Barongsai

6 September 2022   12:00 Diperbarui: 6 September 2022   12:03 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BARONGSAI || Puisi Dian Chandra

 
di sepanjang jalan
rumah-rumah kayu berdiri
hampir renta
dimakan usia
dilahap jaman
 

di dalamnya
nyala lilin bermukim
dengan patung-patung dewa
dan foto-foto leluhur
memanggil-manggil
 

di sana sepasang mata yang hampir redup menatap rumah-rumah di depannya
meminta barongsai lewat
seperti lalu-lalu
 

dengan sejuta kenang
ia mengobral rindu
pada kelenteng di seberang
pada barongsai yang tiba-tiba ada
di jalan-jalan bersama keakraban melayu, cina, bugis, dan lain-lainnya
 

yang mendesak waktu
bermukim sekali lagi
di kampung-kampung pecinan
tempat segala kisah bermula: sejak lampau
tempat segala kisah dibuat: sejak tadi
lewat kaki-kaki pengunjung
lewat mulut-mulut moyang
 

Toboali, 15 Februari 2022
 

Catatan:
Puisi terinspirasi dari kampung pecinan di Toboali, Bangka Selatan dan sejarah kedatangan orang Cina ke Toboali.
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun