Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prasasti Sangguran

30 Agustus 2022   11:45 Diperbarui: 30 Agustus 2022   11:50 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mpu sindok, telah kutitahkan kau
memberi leluasa
pada para pandai besi
untuk menjaga candi di mananjung

merekalah manusia-manusia istimewa
yang sibuk memoles dunia
dengan besi, perunggu, tembaga, dan emas
yang paling ingat mati
berjalan sungguh-sungguh
menuju candi milik sendiri

tumbuh subur kepemilikan tuhan di sana
usai menempa kehidupan manusia
memekatkan janji penguasa
untuk menjaga kaum mereka
para pandai besi
yang paling beriman
tanpa strata

jangan ganggu
jangan ingkari titahku
yang memuat segala persumpahan dan kutuk
juga tulah
yang diamini segala makhluk
yang dihuni segala makhluk
mereka ialah pengantar kesengsaraan tak berkesudahan

selalu hidup dalam ayunan waktu
membaui segala pengacau
untuk meleburnya
dalam kehancuran
mengiris pengembaraan

sebagaimana raffles
dan minto
mendekap duka
hingga meruntuh waktu hidup
benar-benar habis
dimakan tumpukan kutuk

Toboali, 05 April 2022

Catatan:
Puisi terinspiasi dari Prasasti Sangguran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun