Mohon tunggu...
Anti hoax
Anti hoax Mohon Tunggu... Insinyur - Insinyur

Memberi wacana alternatif dan mencerdaskan bangsa!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah Pemberontakan Berdarah Hizbut Tahrir

4 September 2020   20:59 Diperbarui: 4 September 2020   20:58 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kenapa Hizbut Tahrir Ditolak? Sejarah berdarah Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir, atau dalam bahasa Indonesianya Partai Pembebasan, adalah sebuah organisasi politik internasional yang didirikan oleh Taqiyuddin An-Nabhani pada tahun 1953. Organisasi ini berdiri sebagai reaksi kekecewaan An-Nabhani atas runtuhnya Daulah Ustmaniyyah atau Kesultanan Ottoman di Turki pada tahun 1924. Bubarnya Kesultanan Ottoman menyebabkan terpecahnya negara-negara Arab menjadi nation state yang berdiri sendiri. Termasuk di deklarasikannya pembentukan negara Israel pada tahun 1948 di Palestina, tanah kelahiran An-Nabhani.

An Nabhani yang kecewa akan hal tersebut kemudian menyimpulkan bahwa ketiadaan kepemimpinan Muslim global atau khalifah akan mengakibatkan kacaunya tata kehidupan kaum muslimin, tercerai berainya kekuasaan kaum muslimin dan tidak adanya pelindung bagi negeri Palestina. Maka sangat urgent dan penting sekal bagi umat Islam untuk mendirikan kembali kehilafahlah agar umat kembali berjaya. Padahal, kenyataannya kekuasaan Kekuasaan Ottoman memang mengalami kemunduran akibat kalah perang berkali-kali sejak masa keemasan mereka di tahun 1595.

Saat ini Hizbut Tahrir beroperasi lebih dari 40 negara. Menariknya, sekalipun Hizbut Tahrir mengklaim membawas misi Islam dalam pergerakannya, Partai Politik Global ini justru banyak ditolak di negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim. Namun mereka berhasil survive dan berkembang di negara-negara yang mereka sebut sebagai negara thogut dan menganut sistem kafir seperti Inggris, Australia, dan Amerika.

-- konspirasi---

Mengenai tentang Taqiyudin Annabhani, ada pendapat dari Doktor Sumanto Al Qurtuby, dosen King Fahd University mengatakan bahwa negara atau pemerintahan di Timur Tengah sebetulnya mencurigai An-Nabhani memiliki ambisi pribadi dibalik isu khilafah internasional ini yaitu kembalinya kekuasaan moyangnya, Dinasti Nabahani. Dinasti ini pernah berkuasa di Oman sejak tahun 1154 - 1624 Masehi. 

Mereka menguasai Oman setelah merebut kekuasaan dari Dinasti Seljuk yang mengalami kemunduran akibat perebutan kekuasaan antar anggota keluarga kerjaan. Setelah 470 tahun berkuasa, Dinasti Nabahani akhirnya digulingkan lagi oleh Dinasti Ya'aruba. Menurut saya, tidak terlalu penting membahas kaitan Taqiyuddin An Anbhani dengan Dinasti Nabahani berserta motifnya, karena yang paling adalah ideologi Khilafahnya yang mampu menjadi motor penggerak Hizbut Tahrir hingga saat ini.

----

Sejak awal berdirinya, HT telah menimbulkan konflik di dalam negeri kerajaan Yordania. Raja Abdullah pernah menanyakan kepada An-Nabhani "Apakah kamu akan menolong dan melindungi orang yang kami tolong dan memusuhi orang yang kami musuhi?"

An-Nabhani menjawab " Aku berjanji kepada Allah bahwa aku akan menolong dan melindungi agama Allah dan memusuhi orang yang memusuhi agama Allah dan aku amat membenci sikap nifak dan orang-orang munafik"

Inilah konflik pertama An-Nabhani dengan pemerintah yang menurut pandangannya adalah pemerintahan yang munafik dan tidak membela kepentingan agama.Anda familier dengan frase tadi? Perkataan Munafik, Kufur, dan Thogut? Benar, itu lah semangat dari sang pendiri yang diwariskannya pada semua aktifis Hizbut Tahrir saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun