Mohon tunggu...
TA Hans Silaban
TA Hans Silaban Mohon Tunggu... -

Sang angin yang merindu, mengharap debu menjadi kristal ... !!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Danau Toba Berduka Lagi

19 Juni 2018   05:29 Diperbarui: 20 Juni 2018   17:20 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pekanbaru.tribunnews.com / illustrasi kapal terbalik

Senin 18 Juni 2018 kapal penumpang KM SINAR BANGUN berangkat dari Simanindo Kabupaten Samosir menuju Tiga Ras Kabupaten Simalungun, dikabarkan terbalik dan tenggelam di perairan Danau Toba. Diperkirakan 80 penumpang terjun ke dalam danau, untuk berusaha menyelamatkan diri.

Kapal kayu yang mengangkut wisatawan itu, berangkat sekitar pukul 17.00 dari Simanindo Kabupaten Samosir menuju Tiga Ras Kabupaten Simalungun, kemudian dihantam ombak lalu terbalik dan tenggelam di perairan dekat Pulau Tao. Menurut informasi, setelah lebih kurang 45 menit meninggalkan pelabuhan Simanindo, kapal mengalami putus kemudi lantaran cuaca yang buruk di tengah Danau Toba.

Penyebab kecelakaan KM Sinar Bangun masih dalam penyelidikan, namun kecelakaan itu diduga kuat akibat cuaca buruk dan over kapasitas, penyebab yang sama pada kecelakaan-kecelakaan yang terjadi sebelum-sebelumnya. Kita semua berdoa agar proses evakuasi berjalan dengan lancar dan selesai dengan cepat.

Sudah menjadi keharusan, bagi semua orang yang memiliki kepentingan terhadap Danau Toba, belajar atas peristiwa yang menimpa KM Sinar Bangun dan peristiwa-peristiwa yang sama dimasa lalu. Peristiwa kecelakaan yang terjadi adalah bukti ketidak taatan sebagian pengelola jasa transportasi, yang melayani jalur pelayaran di Danau Toba. 

Kesedihan yang terjadi atas setiap kecelakaan yang menelan korban jiwa, tidak boleh berlangsung lebih lama lagi di Danau Toba. Semua orang harus tunduk kepada peraturan yang ada, dan masing-masing pihak harus memahami tugas masing-masing, baik sebagai pengelola maupun sebagai pengguna sarana di wilayah Danau Toba.

Sebagai pengelola, mereka harus melayani pengguna sarana dengan menegakkan aturan, agar para pengguna sarana itu dapat menikmatinya dengan nyaman, tenteram dan tidak harus dihantui rasa takut. Tidak ada pengecualian. Kepada siapapun aturan harus ditegakkan. 

Oleh karena itu, kepada siapapun oknum, baik dipelabuhan maupun mereka sebagai kru KM Sinar Mas, yang memberangkatkan kapal itu berlayar dalam cuaca buruk apalagi dengan muatan melebihi kapasitas, harus mempertanggung jawabkan perbuatan mereka.

Pengelola sarana di Danau Toba, khususnya pemilik jasa transportasi sebagai mitra kerja pemilik otoritas di Danau Toba, harus lebih mendahulukan kepentingan keselamatan daripada mendahulukan keuntungan materi berlipat-lipat. Apapun alasannya, nyawa manusia itu jauh lebih utama dari segala yang utama. 

Jika penumpang bersikeras masuk ke dalam kapal, sehingga menimbulkan over kapasitas, pengelola pelabuhan dan kru kapal harus memutuskan untuk tidak memberangkatkan kapal, sampai situasi menjadi aman, dan kapal layak untuk berlayar. Hal ini harus dilakukan, untuk menghindar dari kecelakaan karena over kapasitas.

Pengelola jasa transportasi di Danau Toba harus menggunakan sistem administrasi (tiketing) terhadap calon penumpangnya. Tidak adanya manifes di KM Sinar Mas yang tenggelam di Danau Toba, menambah daftar kelam betapa pengelola jasa transportasi di Danau Toba tidak memperhatikan peraturan pemerintah tentang aturan transportasi sungai dan danau. Sehingga, saat naas itu terjadi petugas terkait menjadi kesulitan untuk menginformasikan peristiwa itu, karena tidak memiliki data yang akurat.

Sebagai pengguna jasa, penumpang juga harus menahan diri untuk tidak memaksa ikut dalam pelayaran, jika memang muatan kapal sudah mencapai standar maksimal.  Mereka harus mengalah dan ikut pada pelayaran berikutnya. Semua pihak harus mampu menjaga, demi terwujudnya pelayaran yang nyaman dan keselamatan tranportasi. 

Ini penting, disamping untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, juga untuk nama baik dan kesinambungan Danau Toba sebagai tujuan wisata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun