Mohon tunggu...
Hanzizar
Hanzizar Mohon Tunggu... Pengamatiran

Pengamat sosial, penulis, pembelajar yang ikut mengajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revolusi Pendidikan Gratis, Ferry Irwandi Tantang Birokrasi!

16 Mei 2025   12:05 Diperbarui: 16 Mei 2025   12:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferry Irwandi (Sumber: Banjarmasin Post)

Hingar bingar dunia maya baru saja diguncang oleh sebuah fenomena yang menyentak kesadaran kolektif bangsa ini. Ferry Irwandi, dengan sikap elegan namun menohok, telah membuka gerbang akademik virtual yang membuat para birokrat pendidikan terbatuk-batuk. Bukan sekadar video tempelan amatir atau serpihan konten ala influencer karbitan yang berlagak intelektual. Tidak!

Ferry dengan keanggunan seorang maestro, mengunggah kuliah komprehensif, utuh tanpa potongan, dan---yang membuat mata kita semua terbelalak tak percaya---GRATIS TANPA SYARAT! Nihil fitur 'join membership' yang menggoda dompet, absen tombol "klik dulu untuk konten premium", dan yang lebih mencengangkan lagi, tanpa tendensi bersembunyi untuk memasarkan e-book di penghujung presentasi.

Cukup bermodalkan kuota internet, siapapun---dari pelajar dengan uang saku pas-pasan hingga eksekutif kantoran---dapat mengakses lautan ilmu pengetahuan. Deklarasinya sendiri begitu lugas dan menggema:

"Gue bilang bakal upload full di membership kan? Terus gue berubah pikiran, nanti kita jualan yang lain aja, semua kuliah kita upload gratis dan cuma-cuma di @malakaproject.id. Selamat datang di KULIAH PUBLIK, karena semua orang berhak terdidik, selamat menikmati."

Well, that's a mic drop moment! Di tengah pemerintah yang masih berkutat dalam perdebatan panjang nan membosankan tentang kenaikan UKT, Ferry sudah melesat bak petinju handal membawa obor pengetahuan hingga ke sudut-sudut terjauh jangkauan WiFi republik ini.

Bagi mereka yang belum berkenalan dengan sosoknya, Ferry Irwandi bukanlah pendatang baru dalam konstelasi birokrasi negara. Beliau merupakan veteran yang pernah mengabdi dengan integritas tinggi di Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

Jejak kariernya bukan hanya panjang, namun juga bersih tanpa noda---sesuatu yang langka dalam panorama pejabat negeri ini. Ferry adalah ekonom berkaliber tinggi, orator publik dengan artikulasi yang memukau, dan kini memilih jalur non-konvensional yang membuat banyak birokrat mengerutkan dahi: mendiseminasikan pengetahuan tanpa embel-embel logo kementerian, tanpa dukungan dana Corporate Social Responsibility yang sering kali hanya seremoni belaka, tanpa ritual pemotongan anggaran yang ujung-ujungnya bermuara pada rapat-rapat tanpa konklusi signifikan.

Sementara para pejabat negeri ini sibuk melakukan rekayasa branding untuk menjelma pendidikan menjadi komoditas eksklusif, Ferry dengan keberaniannya justru mengembalikan esensi terdalam pendidikan pada khittahnya---sebagai hak asasi yang inheren, bukan privilege yang dimonopoli segelintir kalangan berada.

Kala mengikuti alur pemaparan kuliahnya, saya tidak hanya merasa terkesan, namun juga merasakan tamparan metaforis yang menyadarkan. Seorang Ferry Irwandi yang dari perspektif finansial jelas sudah berada pada tingkat independensi ekonomi yang mapan, justru dengan kesadaran penuh mendistribusikan seluruh material kuliahnya secara cuma-cuma.

Paradoksnya, di sisi berlawanan, terdapat deretan pejabat negeri yang telah dikaruniai kesejahteraan finansial dari uang rakyat, masih saja asyik bermain-main dengan angka tarif layaknya pedagang di pasar bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun