Mohon tunggu...
Hanip Ibrahim
Hanip Ibrahim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sarjana Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran -> Laziale--> The Gunners --> Cules --> Mes que Un Sejarah --> "Belajar Memperbaiki diri dari apa yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan dirasa oleh Kulit"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengapa Islam Jadi Seperti Ini?

21 Oktober 2016   14:47 Diperbarui: 21 Oktober 2016   15:04 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Membaca tulisan dari dua orang kiai bergelar Phd dan keduanya berkecimpung dalam dunia dakwah Islam. Membuat hati terketuk untuk menulis kembali sesuatu di KOMPASIANA ini.  Bukan ingin menghakimi ataupun untuk meluruskan sesuatu. Hanya saja saya membutuhkan banyak nasihat, bimbingan dan doa dari orang lain untuk mengetahui kebenaran mengenai islam ini.

Jangan malu meminta nasihat, bimbingan dan do'a dari orang lain karena setiap orang memiliki kelebihan yang mungkin tidak ada pada dirimu. Dr. Khairan M. Arif, MA. Phd

Politik adalah salah satu aktivitas manusia terpenting sepanjang sejarah. dengannya manusia saling mengelola potensi yang tersebar diantara mereka, saling memahami dalam perbedaan yang ada dan juga saling menjaga aturan yang disepakati bersama. Ada yang dipimpin dan ada yang memimpin, ada yang memikirkan sederet konsep mutakhir, ada juga yang merealisir. Ada yang memerintah dan ada juga yang diperintah. Singkatnya politik adalah Prinsip dan seni mengelola persoalan publik (madani). 

Namun esensi politik dalam Islam adalah masyarakat harus memiliki seorang yang mengelola dan memimpin mereka ke jalan yang benar, dan membela yang teraniaya dari para pelanggar hukum. Lebih simpelnya pemimpin atau pengelola yang memberikan semua arahan, batasan, perintah dan larangan yang diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku (syariatnya). Baik tidaknya hasil pengelolaan itu urusan lain. 

Manfaatkan dengan baik setiap detik usia di negeri ini untuk belajar dan meningkatkan potensi diri, karena engkau telah banyak berkorban atau setidaknya mengorbankan orang lain (keluarga), harta, waktu dan perasaan. Dr. Khairan M. Arif, MA. Phd

A: Masih ingatkah kita dengan Ketua MK yang mengusulkan koruptor untuk dipotong jarinya? Belakangan beliau tertangkap tangan oleh KPK menerima suap.

Masih ingatkah kita dengan Anggota DPRD DKI yang berniat maju di Pilkada dengan program menegakkan Syariat Islam di Ibukota negara RI? Belakangan KPK juga menangkap yang bersangkutan atas uang suap yang diterimanya.

Dan masih terekam dalam jejak digital bagaimana seorang Ketua DPD mengusulkan hukuman mati bagi koruptor? eh beliau tertangkap tangan menerima suap beberapa hari yang lalu.

B: Syariah Islam itu adalah ajaran Allah dan bersumber dari-Nya, tidak identik dengan orang per orang atau oranganisasi, apapun yang dilakukan oleh seorang muslim/oranganisasi tidak dapat "dijustifikasi" sebagai tabiat syariat Islam, manusia adalah makhluk lemah sementara syariat adalah sempurna dan mulia, ia tidak akan rendah walaupun seluruh manusia mengingkarinya dan tidak akan bertambah mulia walau semua manusia mengimplementasikannya.

(وَقَالَ مُوسَىٰ إِنْ تَكْفُرُوا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ)
"Musa berkata: Kalau kalian dan semua yang di bumi kafir, maka Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji." (QS. Ibrahim: 8)

C: Apakah negara Ini dipenuhi oleh para MUNAFIK Tulen.  “Dari Abdullah ibn ‘Amr bahwa Nabi Saw bersabda: “Empat sifat yang barang siapa mengerjakannya, maka ia menjadi munafik tulen, dan barang siapa yang melakukan salah satu dari empat sifat itu, maka di dalam dirinya terdapat sifat nifak sehingga ia meninggalkannya, yaitu: (1) apabila dipercaya, ia berkhianat, (2) apabila berbicara, ia dusta, (3) apabila berjanji, ia tidak menepati, dan (4) apabila bertengkar, ia curang (mau menang sendiri) (HR al-Bukhari dan Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun