Mohon tunggu...
Hany Alia Rosyida
Hany Alia Rosyida Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM 21107030102

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etos Bekerja dan Bisnis Orang Madura: Toko Kelontong Kekinian

17 Februari 2022   14:08 Diperbarui: 24 November 2022   01:11 4345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu ciri khas warung klontong madura adalah memamerkan beras dalam peti kaca. (KOMPAS/PRIYOMBODO)

Kita bisa menyadari di era yang sudah sangat maju ini, tentunya dalam hal segala aspek juga perlahan mengikuti, tetap dengan tujuan untuk menyediakan kebutuhan orang sehari-hari saja.

Nah, beberapa orang Madura yang merantau di beberapa kota ini, termasuk di kota Yogyakarta, tepatnya di kabupaten Bantul banyak didapati beberapa toko kelontong kekinian yang memiliki ciri terkhusus, adanya pom mini sebagai pelengkap toko tersebut. 

Toko kelontong ini bisa kita ketahui lewat banner depan toko yang bertuliskan "Paguyuban Toko Kelontong Madura Yogyakarta". 

Bangunanan sepetak atau sebilik sewaan kiranya cukup untuk menata rapih dagangannya dan dengan  adanya kulkas minuman yang berisikan minuman dingin menambah sejuk toko kelontong tersebut.

Sasaran-sasaran tempat toko kelontong ini hampir-hampir mendekati lingkup beberapa kampus di daerah ringroad selatan seperti UMY, Stikes Alma Ata, Stikes Ahmad Yani, yang identik tentu  dengan kost mahasiswa. 

Kiranya juga bisa menyediakan kebutuhan sehari-hari para mahasiswa itu, meski bukan untuk belanja bulanan namun tetap tercukupi misal, beras atau bahan makan anak kost habis, mereka jauh lebih milih beli di toko kelontong ini yang berjarak lebih dekat daripada harus ke minimarket atau supermarket. 

Walaupun sekarang supermarket besar itu udah banyak banget, tapi kepraktisan dari toko kelontong ini yang lebih gampang dijangkau. 

Di zaman seperti sekarang ini  kan sudah banyak adanya minimarket, supermarket, yang jauh lebih menyediakan banyak barang lengkap serta berunsur konglomerasi.

Nah konsep dari pada toko kelontong ini ialah menyediakan barang dengan konsep yang sederhana tetapi tetap mumpuni.

Ide, reatifitas yang sangat unik dan menarik ini rupanya lama kelamaan banyak di jiplak juga oleh orang awam, tapi meski begitu si pelopor orang Madura pemilik toko kelontong ini tetap laris dan maju hinga mampu terus menambah cabang di beberapa daerah tersebar lain, karena punya pandangan bahwa rezeki itu sudah ada yang mengatur, tanpa perlu takut kalah saing. 

Bahkan toko kelontong ini sudah memiliki lima cabang yang tersebar hampir di beberapa daerah di kota Yogyakarta, berdasar yang dituturkan pegawai toko kelontong tersebut "alhamdulillah toko ini udah punya 5 cabang malah".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun