Mohon tunggu...
Hanvitra
Hanvitra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus Departemen Ilmu Politik FISIP-UI (2003). Suka menulis, berdiskusi, dan berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Nilai Kehidupan dari BJ Habibie

13 September 2019   19:00 Diperbarui: 13 September 2019   19:09 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DOk. KEMENRISTEKDIKTI/BONI AGUSTA

Kedekatan Habibie dengan Presiden Soeharto memang tidak bisa dipungkiri lagi. Habibie adalah murid politik Soeharto. Pendirian ICMI yang diketuai oleh B.J Habibie tidak lepas dari restu Presiden Soeharto. 

Saat itulah terjadi bulan madu umat Islam dan pemerintahan Orde Baru. Sampai akhirnya Soeharto lengser. Pasca krisis ekonomi 1997, Habibie berhasil membenahi ekonomi Indonesia.

Habibie membuktikan ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang berharga untuk mengangkat harkat dan martabat manusia. Iptek bisa dikuasai oleh negara-negara dunia ketiga. Namun sayangnya, konspirasi internasional menghancurkan proyek Habibie.

Kita tidak bisa menafikan begitu saja, faktor internasional dalam menghancurkan ekonomi kita. Bahkan bisa dibilang ada konspirasi Yahudi di balik hal ini. Negara-negara Barat tidak menghendaki Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim menjadi negara maju.

Pasca Habibie, demokrasi Indonesia menjadi semakin mantap. Walaupun di sana sini banyak terdapat ketidaksempurnaan, namun hal ini tidak mengganggu demokrasi di Indonesia. Proses transisi demokrasi di Indonesia berjalan dengan tertib

Habibie membuktikan Islam dan demokrasi dapat berjalan seiring. Islam kompatibel dengan demokrasi. Di bidang teknologi, Habibie membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu menguasai teknologi yang rumit seperti teknologi pesawat terbang.

Habibie membuktikan kepada kita bahwa hidup harus berarti. Hidup harus memberi manfaat kepada bangsa, negara, dan umat. Selamat jalan Pak Habibie, kami akan selalu merindukanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun