Mohon tunggu...
Hanung Prabowo
Hanung Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - Mencoba menjadi penulis

Planner. Father. Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Smart City" dalam Hari Standar Dunia 2017

20 Oktober 2017   10:30 Diperbarui: 20 Oktober 2017   11:43 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peringatan Hari Standar Dunia 2017 (www.bsn.go.id)

Selamat Hari Standar Dunia 2017 !!!

Tepat pada tanggal 14 Oktober 2017, International Standard Organization (ISO) memperingati World Standar Day (Hari Standar Dunia). Sejalan dengan ISO, Badan Standardisasi Nasional, selaku lembaga yang mengkoordinasikan dan menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) juga memperingati hal tersebut. Pada tahun ini, Hari Standar Dunia (HSD) bertemakan "Standards Make Cities Smarter" yang berarti Standar Membuat Kota Semakin Cerdas menjadi tema  utama pada perayaan HSD kali ini. Tema tersebut merujuk pada manfaat pengunaan standar pada Konsep Smart City.

Konsep smart city sendiri pertama kali dikemukakan oleh IBM, perusahaan komputer ternama di Amerika. Perusahaan tersebut memperkenalkan konsep smart city untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan. Untuk menyukseskan konsep kota pintar ini, IBM menelurkan enam indikator yang harus dicapai. Keenam indikator tersebut adalah masyarakat penghuni kota, lingkungan, prasarana, ekonomi, mobilitas, serta konsep smart living. Dengan mengoptimalkan keenam indikator tersebut, konsep smart city bukan lagi sesuatu yang tidak bisa dicapai. Namun, keenam indikator ini bisa lebih difokuskan atau dimaksimalkan salah satunya. 

Misalnya, kota Copenhagen. Kota yang ada di Denmark ini memfokuskan diri untuk pengoptimalan bidang lingkungan. Karena hal ini, Copenhagen dianggap sebagai salah satu kota pintar di dunia. Predikat smart city juga dimiliki oleh Seoul. Ibu Kota Korea Selatan tersebut fokus pada pelayanan publik pada bidang teknologi informasi. Tidak mengherankan jika kota ini memiliki jaringan internet tercepat di dunia.

Tema Hari Standar Dunia 2017 (www.bsn.go.id)
Tema Hari Standar Dunia 2017 (www.bsn.go.id)
Di Indonesia, Konsep Kota Cerdas (Smart City) diinisiasi oleh Pakar dari ITB, Suhono S. Supangkat. Kota cerdas adalah kota yang paling cepat dan akurat memberikan solusi kepada warganya. Suhono mengatakan bahwa konsep smart city ini terdiri dari komponen-komponen pendukung yakni : smart economy, smart people, smart governance, smart government, smart mobility, smart environment, dan smart living.  Selain itu, Smart City merupakan pengembangan dan pengelolaan kota dengan memanfaatkan teknologi infomasi (TI) untuk menghubungkan, memonitor dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Namun sistem TI bukan tujuan utama, banyak kota yang membelanjakan TI tapi tidak mengelolanya dengan maksimal. Oleh karena itu, smart city tidak selalu untuk kota yang harus mempunyai akses internet yang memadai dan berbasis TI.

Namun, smart city juga bisa memanfaatkan dan mengelola Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya lainnya sehingga warganya bisa hidup nyaman aman dan berkelanjutan. Smart city diharapkan dapat membantu solusi kendala perkotaan dan memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat yakni peningkatan kualitas hidup seperti efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya daerah, mengurangi kesenjangan dalam masyarakat, pengurangan kongesti bagi pengguna jalan, transparansi dan partisipasi publik, transportasi publik, transaksi non tunai, manajemen limbah, mengurangi polusi dan emisi gas buang, energi, keamanan, data dan informasi.  

Pengembangan suatu kota menjadi sebuah smart city sejalan dengan program pemerintah melalui Bappenas, yang telah menetapkan peta jalan pembangunan perkotaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Adanya pengembangan 7 kawasan metropolitan yang sudah ada saat ini, 5 kawasan metropolitan baru, 10 kota baru publik, 20 kota otonom, dan 39 pusat pertumbuhan baru. Di Indonesia terdapat beberapa Kota yang telah direncanakan, salah satunya adalah Kota Bandung. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa konsep smart city ini bertujuan untuk mempermudah segala urusan dengan dukungan konektivitas tinggi dari pemanfaatan TI. Bandung Smart City adalah konsep sebuah kota yang memiliki koneksi terintegrasi dalam berbagai bidang hingga memberikan dampak praktis dan efisiensi dalam pengelolaan kota, dari permasalahan penanggulangan kemacetan, penumpukan sampah, perbaikan jalan rusak, mengetahui kontur tanah suatu daerah, apakah daerah tersebut cocok untuk didirikan bangunan atau sebagai lahan pertanian.

Ukuran ideal kota cerdas dapat dilakukan dengan penggunaan standar pada tiap komponen -- komponen pendukungnyga. Standar tersebut dapat memberi panduan atau acuan penyelesaian atas permasalahan yang dihadapi guna menghantarkan suatu kota memberikan mutu layanan dan kinerja terbaiknya. Melalui sejumlah fungsi dan fitur yang dimiliki standar seperti mampu tukar, keterhubungan, kompatibilitas yang dimiliki, menjaga keamanan, keselamatan dan kesehatan dan pelestarian lingkungan hidup, standar diharapkan mampu mendorong berbagai inovasi untuk perbaikan berkelanjutan dalam berbagai aspek kehidupan kota. Selain itu menjadi tool atau panduan untuk menyelaraskan sarana dan prasarana kota sebagai satu kesatuan dengan aktivitas manusia dan kesinambungan lingkungan.

Standar Smart City (www.bsn.go.id)
Standar Smart City (www.bsn.go.id)
Oleh karena itu, dalam menerapkan konsep smart city di Indonesia diperlukan suatu standar baik standar internasional dan Standar Nasional (SNI) bagi kota -- kota di Indonesia. Standar memuat persyaratan teknis tertentu yang telah disepakati bersama para ahli yang mewakili seluruh stakeholder. Standar bisa dikatakan Selain standar internasional ISO dan IEC, Indonesia juga merumuskan SNI terkait dengan pengembangan smart city baik dengan adopsi dari standar internasional maupun dengan pengembangan sendiri. Seperti ISO37120:2014 Sustainable development of communities -- Indicators for city services and quality of life dan ISO/TS 37151 :2015 Smart community infrastructures -- Principles and requirements for performance metrics.

Penerapan standar untuk membangun smart city sangat krusial mengingat jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat dan kota tetap menjadi pilihan penduduk bahkan diprediksikan mencapai 80% akan tinggal diperkotaan pada tahun 2040. Melalui penerapan standar pada pembangunan kawasan perkotaan, akan terjalin pertalian antara sarana kawasan perkotaan dengan manusia yang menghuninya. Dengan demikian, pembangunan berjalan senapas dengan peradaban dan kebudayaan sekaligus memberi makna dan manfaat untuk seluruh perikehidupan manusia dan lingkungan. Untuk itu membangun smart city menjadi suatu keharusan untuk terwujudnya masyarakat Indonesia yang handal dan sejahtera. Dengan Hari Standar Dunia, merupakan momen yang sangat tepat untuk menyebarluaskan tentang manfaat dan pentingnya standar untuk kehidupan yang lebih baik.  

Beberapa standar yang relevan , antara lain

Standar Nasional Indonesia (SNI)

A. Untuk mendukung smart card

  • SNI ISO/IEC 7801-2015 Kartu identifikasi -- karakteristik fisik
  • SNI ISO/IEC 10373-1-2013 Kartu identifikasi -- metode uji -- bagian 1 karaktersitik umum
  • Untuk mendukung smart information system
  • SNI ISO/IEC 27001:2013 sistem manajemen keamanan informasi

B. Untuk mendukung smart energy

  • SNI 8277 ; 2016 panduan komisioning pembangkit listrik tenaga mikro hidro PLTMH kapasitas hingga 100 kW
  • SNI IEC 61116:2015 -- pedoman perlengkapan elekttromekanikal untuk instalasi mini hidro
  • SNI 04 -6953-2003 _ pembangkit listrik hidro skala kecil.
  • SNI IEC 61400-21:2016 - Turbin angin -- Bagian 21: Pengukuran dan penilaian karakteristik kualitas daya dari turbin angin yang terkoneksi grid (IEC 61400-21:2008, IDT)
  • SNI IEC 61400-12-1:2016 - Turbin angin -- Bagian 12-1: Pengukuran kinerja daya listrik yang dihasilkan oleh turbin angin (IEC 61400-12-1:2005, IDT)
  • SNI IEC 61400-2:2016 - Turbin angin -- Bagian 2: Persyaratan rancangan turbin angin skala kecil (IEC 61400-2:2006, IDT)
  • SNI 04-3851.2-1995 - Sistem konversi energi angin. Bagian 2 : Pedoman pendekatan pengukuran kecepatan dan arah angin, perhitungan dasar untuk daya dan energi angin dan turbin angin

C.   Untuk mendukung smart Tourims

  • SNI 8311:2016 _ Usaha jasa perjalanan wisata
  • SNI 8364 : 2017 _ Usaha restoran
  • SNI 8368-2017 - Usaha Spa

D.  Untuk mendukung ketahanan menghadapi bencana:

  • SNI ISO 22301:2014 Keamanan masyarakat - Sistem manajemen kelangsungan usaha - Persyaratan (ISO 22301: 2012, IDT)
  • SNI ISO/PAS 22399:2012 Perlindungan masyarakat - Pedoman untuk manajemen kesiapsiagaan insiden dan kontinuitas operasiona
  • SNI ISO 31000:2011 Manajemen resiko - Prinsip dan panduan

E.  Untuk mendukung tata kota

  • SNI 8153:2015 Sistem plambing pada bangunan gedung
  • SNI IEC 62305-2:2009 Proteksi terhadap petir - Bagian 2: Manajemen resiko
  • SNI 7391:2008 Spesifikasi penerangan jalan di kawasan perkotaan
  • SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
  • SNI 03-2453-2002 Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan
  • SNI 19-2454-2002 Tata cara teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan
  • SNI 03-6368-2000 Spesifikasi pipa beton untuk saluran air limbah, saluran air hujan dan gorong-gorong

Standar internasional (ISO)

  • ISO 37101:2016 Sustainable development in communities -- Management system for sustainable development -- Requirements with guidance for use
  • ISO 37120:2014 Sustainable development of communities -- Indicators for city services and quality of life
  • ISO/TR 37150:2014 Smart community infrastructures -- Review of existing activities relevant to metrics
  • ISO/TS 37151:2015 Smart community infrastructures -- Principles and requirements for performance metrics
  • ISO/TR 21245-1:2016 Railway applications -- Rail project planning process -- Part 1: Stakeholders and their needs/interests
  • ISO/TR 21245-2:2016 Railway applications -- Rail project planning process -- Part 2: Conditions
  • ISO/TS 22163:2017 Railway applications -- Quality management system -- Business management system requirements for rail organizations: ISO 9001:2015 and particular requirements for application in the rail sector

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun