Mohon tunggu...
Hanung Abdul Muqiit
Hanung Abdul Muqiit Mohon Tunggu... Seniman - Korean Drama and Javanese Culture Enthusiast

Penggemar drama korea dengan genre Komedi, Romansa, Slice Of Life dan Kehidupan Sekolah. Sekaligus pecinta budaya jawa: Wayang Kulit, Karawitan, Tari Jawa, dan lain sebagainya. Juga menggemari budaya pop lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

PJJ Lagi, Paksa Guru "Kembali Belajar"

3 Januari 2021   06:24 Diperbarui: 3 Januari 2021   07:32 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Kewajiban bagi siswa adalah belajar, kewajiban guru adalah mengajar. Namun bukan lantas menggugurkan kewajiban seorang guru untuk berhenti belajar. Justru seorang guru di era dewasa ini harus 'kembali belajar'.

Saya tidak bermaksud sama sekali melukai perasaan guru-guru. Apalagi guru-guru saya, yang saya sangat menghormati mereka. Saya hanya berusaha menyampaikan kritik dan saran guna perkembangan dunia pendidikan agar lebih baik lagi.

Saya merasa sangat beruntung dapat bersekolah di sebuah sekolah negeri yang cukup bergengsi di Kota. Namun hal ini tidak lantas membuatnya berbeda dengan sekolah di daerah lain.
Sejauh yang saya bincangkan dengan relasi saya di berbagai daerah, nasib kami sama. Sebelum ataupun setelah pandemi. Namun titik berat topik dalam artikel ini bukanlah sistem pendidikan secara keseluruhan. Keprihatinan saya justru kepada guru yang menutup diri dari inovasi.

Sekali lagi saya tekankan bahwa pernyataan saya tidak menggeneralisir seluruh pihak dan hanya mengungkapkan keprihatinan saya.

Sebegitu takutnya saya dalam menulis artikel ini, disebabkan saya khawatir jika ada pembaca artikel ini yang merasa tersinggung atau tidak enak hati. Alih alih mengungkapkan kekesalannya langsung pada saya, jika dilaporkan ke polisi, tamatlah saya.

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi covid cukup berhasil mengguncang kewarasan saya. Pagi, siang, malam kami dipasung oleh gawai dan belajar dengan menatapnya setiap waktu. Dan hampir seluruh guru di semua mata pelajaran menggunakan metode pembelajaran yang sama. Dan kebanyakan (tidak semua) hanya memberikan tugas. entah diminta dikumpulkan atau tidak, siswa diminta mengerjakan sesuatu secara mandiri.

Saya bisa mengerti, mungkin guru-guru belum beradaptasi dan masih mencari metode pembelajaran yang baik. Namun ternyata ini berlangsung sampai semester gasal berakhir.

Kepada seorang guru, pernah suatu ketika saya mencoba menyarankan suatu seminar pendidikan untuk guru (diadakan oleh kemendikbud) yang membahas metode pengajaran daring inovatif.
Sambutan dari guru tersebut cukup baik, namun beliau menolak untuk ikut dikarenakan  merasa sudah terlalu cukup umur untuk mengikuti arus teknologi alias kudet (kurang update). Tentu saja, usia bukanlah penghalang. Saya cukup kecewa dengan alasan yang demikian. 

Satu semester kemarin saya lewati dengan cukup berat. Hidup 24 jam seperti hanya dirundung tugas sekolah dari guru guru tercinta. Dan saya selalu mengharap ada ibu Peri yang bisa membawa saya ke dunia yang saya bisa bersenang-senang disana.

Setelah mendengar bahwa semester kedua tahun ajaran ini kembali digelar secara daring, maka lemas lah rahang saya untuk tersenyum datar. Khawatir bahwa semester yang lalu terulang kembali, dan saya pun tidak bisa berkata 'ogah' kepada semester yang baru.

Nah terakhir, saya mencoba memberikan solusi bagaimana guru seharusnya 'kembali belajar' dalam berinovasi.
1. Belajar kepada sesama guru yang memiliki inovasi dalam metode pembelajaran. Saya pribadi sebagai siswa mengapresiasi segala bentuk inovasi guru meskipun sifatnya coba-coba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun