Mohon tunggu...
Hanung Abdul Muqiit
Hanung Abdul Muqiit Mohon Tunggu... Seniman - Korean Drama and Javanese Culture Enthusiast

Penggemar drama korea dengan genre Komedi, Romansa, Slice Of Life dan Kehidupan Sekolah. Sekaligus pecinta budaya jawa: Wayang Kulit, Karawitan, Tari Jawa, dan lain sebagainya. Juga menggemari budaya pop lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rasanya Memiliki Nama yang "Terlalu" Tidak Pasaran

31 Desember 2020   02:19 Diperbarui: 31 Desember 2020   02:22 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pencapaian terbesar saya tahun ini sangatlah remeh temeh bagi beberapa orang (bahkan banyak orang mungkin). Yakni saya berhasil menemukan orang dengan nama panggilan yang sama dengan saya.

Mungkin anda tergelitik dengan ini, namun selama 18 tahun saya bernafas di dunia ini, baru tahun ini saya tahu dan mengenal seorang manusia Indonesia yang memiliki nama panggilan yang sama dengan nama yang digunakan orang lain untuk memanggil saya.

Banyak diantara kita (bahkan anda yang membaca artikel ini) menemukan orang lain yang memiliki panggilan yang sama. Atau saking seringnya menemukan nama yang sama, sampai diistilahkan sebagai nama "Pasaran". Seperti Andi, Candra, Budi, Ica, Nisa, dan lain lain.

Muqiit, sungguh sangat tidak pasaran. Bahkan tak jarang orang orang salah dalam mengejanya dalam tulisan (harus menggunakan huruf 'q' dan dobel huruf 'i'). Bagi mereka yang tidak dekat dengan saya (bahkan teman dekat saya), mereka menuliskan nama saya dengan Muqit, Mukid, Mukit, Mukhit, atau bahkan berganti huruf menjadi Mufid, Mucit, Muwit. Dan pada masanya, saya pun kerap dipanggil Mukidi.

Sangat mulia nama yang dibebankan pada saya ini, bagaimana tidak? Nama ini merupakan salah satu dari 99 Asmaul Husna (Nama Nama Allah yang Terpuji) yang artinya Maha Mencukupi. Biasanya, orang yang mengambil nama Asmaul Husna ditambahkan kata "Abdul" di depannya untuk membedakan makna. Dan nama saya pun demikian

Sebelum saya menemukan nama 'Muqiit' yang lain, saya merasa cukup superior dengan nama yang tidak pasaran ini. Menjadikan ciri khas dan beberapa orang pun harus melakukan usaha lebih untuk mengingat nama saya. Sehingga saya merasa perlu untuk melakukan riset kecil-kecilan untuk mendeteksi nama panggilan yang sama dengan saya.

Pada bulan Juni lalu, saat saya gabut di rumah. Saya mencoba menelusuri di beberapa platform media sosial untuk mencari akun dengan nama panggilan yang sama dengan saya.

Alhasil saya menemukan beberapa akun namun merupakan orang luar negeri. Sehingga saya terus mencari hingga saya menemukan orang Indonesia yang memiliki panggilan sama dengan saya.

Kebanyakan mereka yang menyandang nama Muqiit pun tidak digunakan sebagai nama panggilan dan hanya menjadi nama panjang. Saya juga memahami bahwa nama ini cukup sulit dieja, diingat, bahkan diucapkan. Sehingga tak heran bila orang lebih memilih nama lain untuk membuatnya menoleh saat dipanggil dengan nama itu.

1 bulan berlalu dan saat saya iseng iseng melakukan pencarian profil di Twitter dan menemukan nama "Muqiit" menjadi panggilan seseorang dengan domisili Bogor.

Saya tidak tahu harus senang, atau bangga, atau sedih, atau berkespresi apa. Yang pasti ini merupakan suatu pencapaian bagi saya. Saya berhasil menemukan seseorang dengan nama panggilan yang sama dengan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun