Sejarah Peradaban Islam

                                                                 

Semenjak diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW,  agama Islam terus mengalami perkembangan yang turut mendorong timbulnya suatu kebudayaan. Kebudayaan yang timbul akibat perkembangan Islam ini disebut Peradaban Islam. Manfaat mempelajari sejarah peradaban Islam tidak hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga supaya tidak terjadi penyimpangan dalam sejarah atau cerita yang terkait dengan perkembangan Islam.

Peradaban muncul saat orang-orang mulai berkumpul di kawasan pemukiman perkotaan di berbagai belahan dunia. Peradaban sering dikenal dengan istilah "budaya" di dunia pendidikan. Sedangkan pengertian Peradaban Islam itu sendiri ialah suatu ilmu yang di dalamnya  membahas perkembangan kehidupan politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian umat Islam di berbagai wilayah kekuasaan umat Islam sejak masa Nabi Muhammad saw sampai dengan masa sekarang.

Pada dasarnya, Peradaban Islam sudah ada sejak ajaran Islam dimulai, yakni pada pertengahan abad ke-7 M, yang pada saat itu  masyarakat Islam dipimpin oleh Khulafaur Rasyidin. Kemudian mulai berkembang pada masa Dinasti Umayyah, lalu mencapai puncak kejayaannya pada masa Dinasti Abbasiyah. Di Jazirah Arab, pada abad ke-7 muncul agama Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ajaran Islam tumbuh di kawasan Arab bagian tengah. Masa sebelum Islam disebut zaman jahiliyah atau masa kegelapan.

Sejak kemunculannya, Islam berkembang di seluruh pelosok dunia. Peradaban awal muncul pertama kali di Mesopotamia Hulu ( 3500 SM ), diikuti dengan peradaban Mesir di sepanjang sungai Nil ( 3300 SM ) dan peradaban Harappa di lembah sungai Indus ( pada masa kini merupakan wilayah Pakistan; 3300 SM ).

Sejarah Peradaban Islam dari Periode Klasik hingga Modern

Periode Klasik (650-1250 M)

Pada masa ini, daerah yang tunduk kepada kekuasaan Islam meluas dari Afrika utara sampai ke Spanyol di belahan Barat dan melalui Persia hingga ke India di belahan Timur. Sejumlah ulama besar bermunculan di periode ini. Seperti Imam Malik, Imam Abu anifah, Imam Syafi'i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh. Imam al-Asya'ri, Imam al-Maturidi, Wasil ibn 'Ata', Abu Huzail, Al-Nazzam dan Al-Jubba'i dalam bidang Teologi. Zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami dan alHallaj dalam bidang Tasawuf. Al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Miskawaih dalam bidang Falsafat. Ibn Hayyam, al-Khawarizmi, al-Mas'udi dan al-Razi dalam bidang Ilmu Pengetahuan, dan lain sebagainya.

Periode Pertengahan ( 1250-1700 M )

Pada periode ini dibagi menjadi 2 fase, diantaranya :

Pertama, fase kemunduran ( 1250 -- 1500 M ). Pada masa ini, terjadi peningkatan desentralisasi dan disintegrasi. Perbedaan antara Sunni dan Syi'ah dan juga antara Arab dan Persia semakin terlihat nyata. Dunia Islam terbagi dua. Bagian Arab yang berpusat di Mesir terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika utara. Bagian Persia yang berpusat di Iran terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia tengah. Kebudayaan Persia mendesak kebudayaan Arab.