Mohon tunggu...
Hantu Pena
Hantu Pena Mohon Tunggu... -

sedang mencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gubug Tua

15 Maret 2012   04:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13317871461442701419

Hai  gubuk tua, berselimut sepi mulai rapuh diujung senja kunang sudah enggan berkelip dbilik terlalu sibuk dihiruk pikuk yg melilit gubukku sayang... Jangan sedih, bila kelak aku jarang singgah, mengukir cerita tentangnu tapi jiwaku tetap disudut ruangmu lukisan impian itu masih kutata penaku tak henti goreskankan, cerita bila nanti  aku kembali menjengukmu dengan seuntai rindu menggebu janganlah sendu,.. jangan pula sambut aku dengan air matamu ceritakanlah dongeng cerita kancilku tak lupa kubawakan jangkrik kesukaanmu ia kan senantiasa lantunkan lagu kala sepi malam menyapa, kesepian terasmu selamat malam gubukku kuharus pergi, wahai gubug pemilik segala kenangan hati jadikan heningmu tuk menapa tuk temukan indahmu dikesunyiankan kutata kenagamu di kedunyian sukmaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun