Mohon tunggu...
Ragil WIrayudha
Ragil WIrayudha Mohon Tunggu... Freelancer - melihat, mencatat dan mengingat

Hidup hanya sekali namun sejarah akan mengingatmu selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Biang Gaduh, Si Peragu

20 Maret 2020   10:33 Diperbarui: 20 Maret 2020   11:01 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kredit foto: wilah samudra

Kawan..

Jangan-jangan kita inilah biang kegaduhan itu,

Sebab merasa lebih tahu dari mereka yang jauh lebih berilmu,

Malu-malu menampilkan jumawa seakan punya secuil kuasa diantara manusia.

Berjalan berjingkat membesarkan diri sendiri.

.

Sedang, kita berdiri, tepat:

diantara saudara kita, pejuang-pejuang sejati,

namanya tak dikenal, bahkan keluarga kawan kerabat harus mengantrikan rindu untuk bertemu!

sebab tak mungkin mereka baku tembak dengan OPM sambil mengupload keberanian dan kegetiran di media sosial,

tak mungkin mereka yang tengah berhadapan dengan para pengkhianat berselfiria didepan kamera,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun