Mohon tunggu...
Hans Roga
Hans Roga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa fakultas filsafat

PENCINTA MUSIK

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kosmologi dan Manusia sebagai Makhluk Pekerja

29 Juni 2021   13:07 Diperbarui: 29 Juni 2021   13:34 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oleh: Yohanes Roga

Abstrak

Tak dapat disanggkal bahwa, manusia adalah "Makhluk Pekerja". Manusia sebagai makhluk pekerja mau menunjukan eksistentensi dirinya di alam semesta sebagai ciptaan dari Sang Pencipta. Bentuk kerja manusia merupakan sbuah sikap peduli untuk menjaga dan merawat alam. Sikap ini tersingkap dalam sebuah realsi yang tak terpisahkan antara manusia dan alam sebagai makhluk ciptaan. Kerja tidak lain merupakan tindakan khas manusia yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan lainnya yang tidak berkakal budi. Di sisi lain,  kehidupan masnusia pada dasarnya bergatung pada berbagai faktor eksternal. Keberadaan manusia ditentukan oleh udara, air, tanah tempat manusia berpijak serta segala situasi dan perubahan-prubahan dalam alam. Oleh karena itu jalan yang hendak ditawarkan adalah kerja sebagai bentuk penyelamatan atas alam. Nilai sebuah kerja tidak lain adalah tindakan penyelamatan alam yang sudah membisu dalam kepayahan yang harus diselamatkan.

Kata kunci: Manusia, kosmos, kerja, akal budi

Pendahuluan 

Kosmologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti bumi, yang tersusun menurut peraturan dan bukan yang kacau tanpa aturan. Kosmos juga berarti alam semesta. Yang meliputi alam semesta adalah seluruh tatanan yang ada di dalamnya termasuk manusia yang memiliki hubungan satu sama lain. Relasi ini dilihat dalam tiga realitas dalam kacamata penciptaan yakni antara Allah, makrokosmos dan mikrokosmos.

Manusia dipahami sebagai bagian terkecil dari alam semesta atau yang dikenal denga istilah mikrokosmos karena dalam diri manusia secara individu dijumpai kualitas yang juga ada pada Allah. Sedangkan kosmos itu sendiri sebagai makrokosmosnya adalah sinonim dengan dunia yang didefinisikan dengan segala sesuatu selain Allah. Sehingga penggunaan istilah makrokosmos sebagai pengganti mikrokosmos.  Jadi yang dimaksudkan alam atau kosmos adalah menyangkut keseluruhan makhluk Tuhan yang meliputi berbagai planet dan segala isinya yaitu manusia secara indvidu maupun sosial, benda hidup maupun mati. Oleh karena itu ktika berbicara soal kosmologi dan manusia sebagai makhluk pekerja di lihat dalam satu kesatuan tiga realitas, Allah, alam dan manusia. Kata kerja itu sendiri  sebenarnya mau menunjukan suautu korelasi antara dunia dan manusia. Kerja tidak bisa berdiri sendiri tanpa subyek yang mau melakukan sesuatu. Sebab kerja sebagai kerja atau kerja itu sendiri tidak bisa lihat dan karenanya kita juga tidak bisa mengatakannya bahwa itu kerja. Kerja itu hanya dikenal melalui sesuatu yang ada yaitu manusia.

Ketika manusia berpikir untuk mengembangkan hidupnya di atas bumi ini, sarana yang ia pakai adalah kerja. Hanya dengan bekerja dan menyadari arti kerja, manusia dapat membuat hidupnya jauh lebih baik dari yang sudah baik. Ketika manusia menimbang mana yang baik dan yang buruk dari kerjanya, ia membutuhkan hati nurani-nya. Kerja dan refleksi atas makna kerja membuat manusia menemukan arti hidupnya. Dengan demikian jelas bahwa manusia adalah Homo Faber (makhluk pekerja) yang menyadari dengan sungguh apa yang ia lakukan dan kerjakan.

Manusia memandang kerja bukan hanya sekedar sebagai pancaran aktivitas yang motorik alamiah, melainkan sebagai suatu panggilan untuk ikut mengambil bagian dalam karya Allah. Ini merupakan tugas yang harus dihadapi demi kesempurnaan hidup dan kemuliaan nama Sang Pemberi Hidup.

Sejak awal mula keberadaanya di alam semesta ini, manusia secara kodrati di panggil untuk bergulat dalam dimensi kehidupannya yakni bekerja. Dengan mengambil bagian dalam dari kehidupan ini, manusia terlibat secara penuh dalam suatu tatanan untuk memanusiakan dirinya. Karena ketika ia mengembangkannya maka ia secara langsung maupun tidak langsung telah membuat dirinya semakin bermartabat. Nilai kerja manusia sebenarnya merupakan sebuah tindakan penyelamatan atas alam.

Arti Kerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun