Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengamandemen Kitab Suci?

29 Agustus 2019   11:34 Diperbarui: 29 Agustus 2019   11:56 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kitab suci adalah firman Tuhan. Begitulah keyakinan semua orang (beragama) atas kitab sucinya. Dan semua orang pasti mengklaim dan meyakini bahwa kitab sucinya itu berasal dari Tuhan Allah. Kitab suci itu petunjuk dari Tuhan bagi manusia tentang bagaimana menjalani kehidupan sesuai yang dikehendaki Tuhan. 

Setiap umat mengimani 100% bahwa kitab suci mereka itu 100% dari Tuhan, yang diilhamkan kepada manusia pilihannya, yakni para nabi. Hanya manusia dungu yang mengatakan bahwa kitab suci itu fiksi. Sebab fiksi adalah cerita rekaan atau sekelas dengan dongeng. Maka jika menuruti pemahaman orang dungu, semacam Rocky Garing, maka umat beragama di negeri ini semua beriman ke kitab fiksi.

Alkitab (Bible-english) adalah kitab sucinya orang Kristen di seluruh dunia. Artinya diimani oleh kurang-lebih 2 miliar umat manusia saat ini. Berikut beberapa fakta tentang Alkitab yang dihimpun dari berbagai sumber: 

1. Alkitab adalah buku paling laris di dunia, di mana sekitar 50 eks Alkitab terjual setiap menit di seluruh dunia, belum termasuk yang didownload ke  perangkat elektronik; 

2) Alkitab ditulis dari tiga benua, Asia, Afrika dan Eropa; 

3) Alkitab ditulis dalam jangka waktu 1.500 tahun;  

5) Kata “Bible” berasal dari bahasa Yunani “Biblia” yang artinya buku-buku. Tentu saja, karena alkitab sendiri terdiri dari gabungan buku-buku;  

6) Alkitab terdiri Perjanjian Lama (66 kitab), dan Perjanjian Baru (27 kitab); 

7) Kitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani dan Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani. Namun saat ini telah diterjemahkan kedalam 6.000 bahasa lebih.

Alkitab pun diterjemahkan ke dalam bahasa Batak (Toba) dan dinamakan Bibel. Maka yang menggunakannya tentu saja masyarakat Kristen yang menggunakan bahasa ini dalam komunikasi sehari-hari, utamanya jemaat di kampung-kampung yang ada di Bona Pasogit. Tapi di perkotaan, termasuk kota-kota kecil di wilayah Batak, bukan hanya Bibel yang digunakan dalam ibadah, tetapi juga Alkitab (versi bahasa Indonesia). 

Pasalnya, bahasa daerah sudah mulai tergerus dari kalangan anak-anak, digantikan dengan bahasa Indonesia. Maka di gereja-gereja, waktu-waktu ibadah sudah disesuaikan dengan bahasa. Misalnya, ibadah khusus remaja menggunakan bahasa Indonesia (Alkitab), dan kaum orang tua (dewasa) pakai bahasa Batak (Bibel). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun