Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akal Tak Sehat Rocky Gerung

9 Maret 2019   12:05 Diperbarui: 9 Maret 2019   12:19 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Musim Pilpres 2019 ini membuat nama Rocky Gerung melambung. Dia kerap diundang menjadi narasumber di berbagai acara talkshow di televisi dan berbagai perhelatan yang condong ke paslon 02. Bahkan diam-diam Ratna Sarumpaet, sebagai sesama militansi 02-ers, pernah mengirim chatting ke doi yang bunyinya: need you badly. Entah apa maknanya, hanya mereka berdua yang tahu.

Sebagai bagian dari oposisi, RG rajin mengirimkan status-status ke medsos, atau statemen-statemen yang bisa membuat panas kuping pemerintah dan para pendukungnya. Terlepas dari apakah semua status dan statemen itu punya dasar kuat atau memang hanya sekadar memanas-manasi situasi di masa-masa pilpres ini.

Misalnya pengamat masalah sosial ini sering mengatai pihak lain itu dungu dan planga-plongo. Menurut pengakuannya, istilah "dungu" dan "planga-plongo" itu ditujukan kepada orang-orang atau kelompok yang membenci dirinya. Selain itu, dosen ini juga kerap mengumbar kata-kata: akal sehat. Misalnya dalam salah satu cuitannya dia menulis: "Negeri ini didirikan dengan akal sehat. Politik membuat banyak orang jadi pemarah. Akalnya buntu. Mari turun ke kampus-kampus. Rawat akal sehat mereka. Itulah sedekahmu buat bangsa. Bukan nungguin APBN".

Bisa diduga, serangan-serangan lewat kata-kata itu ditujukan RG untuk pemerintah yang sedang dia jadikan sebagai lawannya. Sebagai bagian dari oposisi yang ngebet berkuasa di negeri ini, RG pun sangat bersemangat dan menggebu melontarkan berbagai "kritikan" namun lebih tepat disebut nyinyiran. Sebab bagi dia, dan kawan-kawannya, tidak ada satu pun pekerjaan atau kebijakan pemerintah Jokowi ini yang benar. Salah semua.

Tapi itu sekaligus menandakan bahwa dia pada dasarnya bukanlah seorang oposisi yang cerdas, sebab posisinya sudah dia benamkan seluruhnya ke kelompok rival capres petahana, yang dia dan kawan-kawan ingin kalahkan, apa pun caranya. Dengan kata lain, sekalipun dirinya gembar-gembor dan mengagungkan penggunaan "akal sehat", justru tindakan dan kata-katanya sering memperlihatkan bahwa akalnya tidak sehat.

Di sebuah acara televisi, dia pernah mengatakan bahwa kitab suci itu adalah fiksi. Fiksi adalah cerita rekaan atau karangan berdasarkan khayalan si pengarang. Sementara miliaran orang manusia di muka bumi mengagungkan dan men-sakralkan kitab suci mereka, yang mereka yakini sebagai Firman Tuhan. Ketika miliaran manusia dengan akal sehatnya meyakini bahwa kitab suci itu firman Allah, seorang Rocky justru menganggapnya hanya fiksi. Kalau mengikuti alur pikiran RG, maka semua umat manusia tidak mengandalkan akal sehatnya dalam beragama, sebab fiksi dianggap firman Allah(?)

Meski banyak netizen dan elemen masyarakat yang memprotes keras soal kitab suci fiksi ini, dan menuding RG telah menista agama, namun dia tetap aman, tidak didemo oleh jutaan massa yang selalu siap bergerak dan digerakkan untuk "membela" agama, seperti dialami Ahok (BTP). Sungguh kasus RG ini suatu keajaiban. Alih-alih didemo jutaan massa beringas itu, RG bahkan diberi tempat berceramah di masjid, dan konon di berbagai tempat disambut takbir? Di mana akal sehat?

Mungkin karena merasa aman mengatakan apa saja, RG pun belum lama ini kembali melontarkan ucapan yang berpotensi membuat banyak orang marah. Dalam sebuah ceramah, pria yang katanya masih single atau bujangan ini, mengatakan bahwa wajah KH Agus Salim itu kayak kambing. Cuplikan ujarannya yang juga viral di medsos itu sebagai berikut: ... Anda tahu, kan, wajah Agus Salim kayak kambing, ada jenggotnya di sini, tahu, ya, milenials?

Jelas sekali RG tidak menggunakan akal sehatnya ketika menggunakan kalimat tersebut. Mestinya dia paham bahwa Haji Agus Salim adalah ulama besar, tokoh besar pergerakan kemerdekaan RI, pahlawan nasional, yang tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat, namun seluruh bangsa Indonesia mengidolakan sosok beliau. Tapi kok begitu lancang mengatakan beliau itu "kayak kambing" hanya karena jenggotnya yang  panjang itu? Kalau RG menggunakan akal sehatnya, dia seharusnya mengatakan begini: "jenggot HAS itu seperti jenggot kambing". Jadi jenggot yang disamakan atau dibandingkan, bukan wajah tokoh kharismatik itu disebut kayak kambing! 

Kasus ini sekaligus kembali memperlihatkan bahwa RG tidak memiliki akal sehat, karena sembarangan saja menyemburkan kata-kata tanpa mencermati apa dan siapa yang sedang dia bicarakan atau perbandingkan. Kecuali misalnya RG mengatai oknum-oknum berjenggot berjubah tapi mulutnya gemar menyemburkan kata-kata makian, sumpah serapah, fitnah, hoax, provokasi, adu domba, wajarlah disebut wajah oknum-oknum itu mirip kambing! Ini tokoh besar dan terhormat, khrismatis cerdas, kok dikatain mirip kambing?! Wajar saja banyak orang marah tersinggung dan telah melaporkan RG ke ranah hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun