Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengincar Mahfud dan Ahok

18 Agustus 2018   09:13 Diperbarui: 18 Agustus 2018   09:19 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tahun politik yang memanas ini, ada dua nama besar yang menjadi magnit bagi pihak yang dapat menggaet mereka. Yang pertama, Ahok, mantan gubernur DKI yang sedang mendekam di rumah tahanan Mako Brimob gara-gara tersandung kasus "penistaan agama".  

Nama kedua adalah Prof Dr Mahfud MD, sosok yang urung menjadi calon wakil presiden Jokowi. Namanya dicoret partai-partai koalisi pengusung Jokowi pada "detik-detik" terakhir, dan menggantikannya dengan KH Ma'ruf Amin, ketua umum MUI yang juga tokoh PBNU.

Sudah merupakan hal yang biasa dalam politik bahwa seseorang yang merasa telah dizolimi akan menyeberang ke kubu lawan. Dan biasanya "pembelot" seperti ini pasti disambut dengan penuh sukacita dan bahagia. 

Diharapkan, sang pembelot  akan "bernyanyi" yang bisa memanaskan kuping kelompok asalnya. Sebaliknya ini nyanyian merdu bagi pihak penampung. Tapi namanya saja lagu politik, meski katanya viral di medsos, dan diview jutaan orang, tetap saja  tidak bermutu. Karena niatnya memang untuk menghasut dan menjelek-jelekkan orang lain.

Mahfud MD, yang mengaku tidak kecewa, hanya "kaget" pasti menjadi target partai-partai pengusung pasangan Prabowo - Sandiaga. Terlebih setelah dia bersaksi di ILC. Dalam tayangan ILC itu, ketika Mahfud curhat, wajah Mardani Ali Sera dari PKS tampak sumringah terus. Dia pasti berharap setiap ucapan yang keluar dari mulut Mahfud itu bisa dijadikan peluru untuk menembak telak kubu lawan, terutama Jokowi. Tampak beberapa kali dia bertepuk tangan merespon kata-kata Mahfud malam itu.

Tim Prabowo kemungkinan secara intensif  melakukan pendekatan kepada Mahfud MD untuk bergabung ke kubu Prabowo lagi. Pada Pilpres 2014 Mahfud memang menjadi tim sukses pemenangan Prabowo - Hatta. Bahkan di medsos simpatisan PAS (Prabowo - Sandi) sudah mendahului dengan menulis status berupa ucapan syukur bahwa Mahfud MD telah kembali ke jalan yang "benar". Dalam arti telah kembali ke barisan Prabowo.

Tapi apakah Mahfud MD akan mengambil jalan serupa dengan orang-orang pada umumnya yang terkena PHP? Bila menyimak ucapannya di ILC, bahwa "secara pemerintahan dia akan tetap bersama (Jokowi), namun secara politik sulit", sudah bisa ditebak arahnya. Dan ini pasti yang diharapkan oleh kubu lawan. Dengan sikap seperti ini mereka tentu menyimpulkan bahwa Mahfud MD akan lebih mudah "digarap". 

Itulah pula mungkin yang membuat senyuman Mardani Ali Sera terus mengembang di ILC. Apalagi dalam acara tersebut pihak koalisi pengusung Jokowi bagaikan terdakwa.

Bahwa Mahfud MD kecewa terhadap pihak koalisi pengusung Jokowi, itu manusiawi, sekalipun yang bersangkutan tidak mengungkapnya. "Hanya kaget," katanya. Sekalipun demikian, penulis yakin bahwa Mahfud tidak akan serta-merta balik arah dan masuk barisan Prabowo-Sandi. Apalagi pada Pilpres 2014 lalu dia menjadi bagian dari tim Prabowo. 

Di masa Presiden Jokowi Mahfud malah tampak lebih condong ke pemerintah. Belakangan dia menjadi anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bentukan Presiden Jokowi. Maka kalau sampai Mahfud balik lagi ke kubu Prabowo karena faktor "sakit hati", itu akan menjadi bumerang bagi dirinya. Penilaian banyak orang atas dirinya akan menjadi sumir. Cap "negarawan" yang disematkan banyak orang pada dirinya akan luntur dan hilang. 

Maka alangkah bijaknya kalau Mahfud tetap mendukung Jokowi, sekalipun mungkin tidak akan menjadi bagian dari tim pemenangan. Toh "sakit hati"nya bukan terhadap Jokowi, tetapi kepada tim sukses. Dengan tetap mempertahankan integritas dan sikap mendukung Jokowi, maka simpati banyak orang tidak akan luntur, dan bahkan ini akan menjadi modal yang sangat berharga pada Pilpres 2024. Jadi, apapun iming-iming dari tim Prabowo-Sandi, harus ditolak dengan tegas oleh Mahfud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun