Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Bola

Cry for Argentina

17 Juni 2018   18:29 Diperbarui: 17 Juni 2018   18:37 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anggap remeh lawan. Itulah sumber petaka bagi tim Argentina waktu melawan Islandia kemarin malam, Sabtu 16 Juni 2018. Pertandingan pembuka Grup D di Otkrytie Arena, Moskow  itu berakhir draw: 1-1. Gol pertama bagi Argentina dicetak oleh Sergio Aguero pada menit ke-18. 

Namun berselang lima menit kemudian Islandia membalasnya dengan gol yang dilesakkan Finnbogason. Skor 1-1 pada paruh pertama, dan tidak bertambah lagi di babak kedua. Namun bagi Islandia bisa menahan imbang Argentina 1-1, itu bagaikan menang 5-0. Sebaliknya bagi Lionel Messi, sama dengan kekalahan 0-5. 

Sejak kick off, tampak benar bahwa Albiceleste, julukan Argentina, memandang sebelah mata timnas debutan Piala Dunia tersebut. Bermain tanpa gairah, malas, setengah hati, dan gengsi. Ya, Javier Mascherano cs pasti  merasa gengsi untuk tampil all out melawan tim "kacangan" yang baru pertama sekali menginjakkan kaki di Piala Dunia. 

Mereka kira, hanya dengan bermain santai saja pasti bisa menggebuk tim dari negeri kecil tersebut. Islandia adalah sebuah negara di Eropa yang memiliki warga hanya 350.000 jiwa. Sekelas kelurahan di DKI Jakarta, tapi bisa mengirim 11 pemain untuk berlaga di Piala Dunia Rusia 2018. Dan semalam sukses pula menggebuk raksasa sepakbola dunia, Argentina, yang dimotori bintang dunia, Lionel Messi.

Argentina tidak pernah belajar dari kejadian di ajang-ajang sejenis lainnya, di mana tim kuat, favorit juara terjungkal oleh tim yang dianggap "anak bawang". Di Piala Dunia 2002, Perancis yang datang sebagai juara Piala Dunia 1998, dijegal Senegal dengan skor 1-0. 

Jadi, setiap tim yang ambil bagian di Piala Dunia mestinya sadar bahwa setiap peserta turnamen akbar empat tahunan ini pada dasarnya memiliki kualitas yang tidak jauh beda. Sebab semua peserta sudah melewati banyak pertandingan untuk bisa mendapatkan tiket ke babak utama. Maka dari itu, Messi dan rekan-rekan sejak menit pertama mestinya tampil trengginas, dan tidak memberikan sedikit pun peluang bagi tim lawan untuk "percaya diri". 

Bagaimana pun juga, awalnya para pemain Islandia pasti grogi dan bingung, terlebih ketika harus berhadapan dengan para bintang dunia. Namun ketika para bintang sepakbola itu tampil loyo, Islandia pun merasa diberi angin untuk terus melaju dan mengembangkan diri. Dan raksasa sepakbola dari Amerika Latin pun kebingungan, dan bahkan nyaris terjungkal. 

Mengamati pertandingan tadi malam, tim Islandia yang tampil nothing to loose, benar-benar bermain lepas. Sementara Argentina yang mengusung misi harus menang, malah tampil seadanya. 

Mereka pikir hanya dengan bermain alakadarnya maka semua akan beres, ternyata salah besar. Argentina yang memiliki pemain-pemain dengan skill di atas rata-rata, bermain sangat membosankan. Umpan-umpan pendek di antara pemain sering kandas di kaki lawan yang bermain cepat. Setiap pemain Islandia menguasai bola, mereka langsung merangsek ke jantung permainan lawan. 

Sangat beda dengan Argentina yang bermain "dingin" dan lebih asyik memainkan bola di antara mereka, sehingga seolah-olah lupa jika bola itu harus digiring ke daerah lawan untuk kemudian diceploskan ke gawang lawan. Menit-menit pertandingan semakin mendekati habis, namun pemain Argentina masih tetap asyik memainkan bola-bola pendek.

Tim Islandia bermain sangat ketat dan rapat di daerah pertahanan mereka sendiri. Dalam kondisi lawan seperti ini, skill individu pemain Argentina, terutama dribbling Messi, menjadi tidak manjur sama sekali, sebab selalu kandas di kaki-kaki lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun