Mohon tunggu...
Handry Febrian Z Dalimo
Handry Febrian Z Dalimo Mohon Tunggu... -

orang-orang memanggil saya hans dan saya suka jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Demam Thomas & Uber Cup di IPDN

15 Mei 2010   03:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:12 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Minggu ini praja IPDN regional Makassar punya kebiasaan baru. Selesai perkuliahan siang, sekitar pukul 13.00 wita, kami berkumpul di posko depan untuk menyaksikan Indonesia bertarung di Piala Thomas dan Uber. Kemenangan-kemenangan-pun diraih Indonesia, tapi sayang sekali srikandi-srikandi Indonesia harus menyerah pada china di babak semifinal dengan skor 3-0. Untuk kesekian kalinya kita harus merelakan piala Uber menjadi milik orang lain. *padahal di babak pertama firda dikit lagi menang ya. :c Saya dan rekan-rekan sedikit kecewa akan kekalahan tim merah putih di Piala Uber tersebut, tapi tak mengapa, mungkin ada hikmahnya. Tim merah putih lebih terpacu lagi untuk berlatih lebih keras. Harapan-pun kini ada pada Piala Thomas, akankah Indonesia kembali merebut Piala Thomas? Tadi sore usai kuliah, seperti biasa, saya dan rekan-rekan praja lainnya berhamburan ke posko untuk menonton piala Thomas. Indonesia versus Jepang untuk memperebutkan satu tiket ke final. Pertandingan pertama, Taufik hidayat tampil benar-benar gemilang. Tanpa letih, Taufik berhasil meraih kemenangan atas Kenichi Tago 21-9 21-14. Pasangan ganda putra Markis Kido dan Hendra Setiawan-pun merebut poin kedua dari pasangan Hayakawa dan Kazuno dengan skor 21-9 21-11. Kido dan Hendra semakin memperkuat posisi Indonesia melaju ke babak final. Kami, praja-pun bersorak koor saat Kido-Hendra dinyatakan menang. Tiba giliran Simon Santoso yang menjadi penentu Indonesia. Suasana posko jadi super gaduh saat Simon dan Sasaki berpacu di set pertama. Suara koor ‘aahhh'-pun menggema saat Sasaki merebut kemenangan di set pertama dengan skor tipis 19-20. Saya geli melihat ekspresi teman-teman saya. Set kedua juga tak jauh beda. Pemain no 8 dunia kita harus menyerahkan satu poin kepada jepang. Otomatis kemenangan Indonesia tertunda dong? Skor Indonesia Jepang 2-1. "Wah, gak bisa gini terus ni, Indonesia harus menang!" kata temen saya, Alan, asal pendaftaran Nusa Tenggara Barat. Pasangan Penentu selanjutnya-pun berlaga di lapangan hijau. Nova Widianto dan Alvent Yulianto Chandra harus meraih kemenangan atas pasangan Jepang Noriyasu Hirata dan Hiroyuki Endo jika tak mau skor 2 sama. Set pertama berlangsung mulus, 21-14. Set kedua benar-benar tegang! Teman-teman saya bahkan sambil mukul-mukul meja saking emosinya. Semua teriak-teriak gak karuan pas Nova-Alvent berhasil mencetak skor 18-14. Tak berapa lama kemudian Nova dan Alvent-pun keliatan sangat emosi ingin mengakhiri permainan. Bukan supporter Indonesia di Kuala Lumpur aja yang sibuk teriak-teriak. Adik angkatan saya, muda praja juga ikutan bikin heboh dengan teriak "Indonesia..indonesia..". Situasi semakin mencekam. Beberapa saat kami hening, kemudian secara serempak berteriak "ahhhhh" kalau bola gagal dikembalikan atau "yeeeee" kalau berhasil mencetak angka. Suasana kian menegangkan saat skor sama 20-20. Jangan sampai kalah deh pokoknya. Suasana hening beberapa saat dan "yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee" semua rekan-rekan saya melompat-lompat kegirangan seperti anak kecil dikasi permen. Semua berteriak-teriak saat Nova dan Alvent memastikan Indonesia merebut tiket ke final! Saya-pun gak mau ketinggalan. Saya ikut dalam euphoria rekan-rekan dengan ikut melompat-lompat dan teriak-teriak gak karuan. Menarik sekali menyaksikan pahlawan-pahlawan olahraga kita bertarung di dunia internasional, tapi ada satu hal menarik lagi yang saya tangkap dari acara di posko hari ini. Semua rekan-rekan saya, Hagi dari aceh, Alan dari NTB, Putu dari Bali, Dino dari sumbar, Memed dari Kalsel, Yondri dari Maluku, Rifandri dari Maluku utara, Rulyan dari Papua dan rekan-rekan lainnya semuanya berteriak menyebut satu kata "Indonesia...Indonesia". Jujur deh, bulu kuduk saya langsung berdiri saat peristiwa semuanya koor teriak ‘Indonesia'. Gak keliatan lagi kalau si itu asalnya dari situ, atau si ini asalnya dari sini. Semuanya menyatu dalam satu kata, "INDONESIA". Keren banget deh pokoknya. Andai aja Indonesia dalam skop luas seperti ini, saat tak ada samasekali ego kedaerahan, saat semua daerah menyadari bahwa mereka semua adalah satu kesatuan yaitu INDONESIA. Pasti Negara ini akan jauh lebih baik ya nggak? Hehe. Back to topic. Indonesia akan menghadapi China di babak final Thomas Cup minggu nanti. Ayo semuanya dari sabang sampai merauke, kita dukung tim merah putih untuk merebut piala Thomas! Tim merah putih harus menang deh pokoknya! Harus! Go Indonesia! Go Indonesia! "Garuda di dadaku. Garuda kebanggaanku. Kuyakin besok pasti MENANG!!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun