Mohon tunggu...
Hans The Great
Hans The Great Mohon Tunggu... Pegawai -

Hanya ingin belajar menulis, bersahabat, berbagi kisah, danmenyalurkan rasa iseng.

Selanjutnya

Tutup

Money

Tips : Menghadapi Orang Yang Marah

15 November 2011   10:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:38 18314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pergaulan maupun dalam dunia kerja, mungkin kita akan berhadapan dengan orang yang marah-marah.
Ada tips yang diajarkan oleh orang tua saya yang sudah sering dipraktekkan dalam tugas serta pergaulan. Alhamdulillah selalu berhasil.

Pertama kita harus mengetahui penyebab kemarahannya. Secara umum ada dua penyebab ;
1. Karena kesalahan kita,
2. Karena salah paham (miskomunikasi)

Kemudian kita harus paham hal-hal berikut ;
- Berpikir positif, yaitu dengan menyadari dan meyakini pada dasarnya semua orang itu baik. Tidak ada orang yang ingin selalu marah.
- Bahwa pada saat marah sebenarnya orang tersebut tidak merasa nyaman dengan perasaannya.
- Jangan menghadapi orang marah jika orang tersebut dalam keadaan mabuk karena alkohol atau yang lainnya. Sebab orang yang mabuk tidak sadar dengan apa yang diucapkannya. Jika menghadapi kondisi ini sebaiknya dihindari. Atur pertemuan jika orang tersebut dalam kondisi normal kembali.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi si pemarah.

1. Tawarkan kepadanya siapa yang lebih dahulu harus memulai menjelaskan atau berbicara. Sebisa mungkin diusahakan agar kita mendapat kesempatan pertama.

2. Jika kondisinya orang tersebut sudah marah terlebih dulu, dengarkan saja dan jangan disela. Menyela pembicaraan orang marah justru akan menambah emosi orang tersebut. Karena akan terkesan melawan atau membantah. Biarkan dia marah hingga selesai. Jika terlihat sudah lelah atau kehabisan kata-kata dan terlihat agak tenang. Tanyakan sekali lagi apakah sudah selesai atau apakah kita bisa menjelaskan permasalahan yang sebenarnya. Jika ia marahnya masih berlanjut, tetap tenang dan terus mendengarkan. Pada waktunya akan ada kesempatan buat kita untuk berbicara.

3. Jika mendapat kesempatan untuk berbicara, mulai dengan kalimat permintaan maaf. Pilih kalimat permintaan maaf seperti;

"Sebelumnya saya minta maaf karena perbuatan (kesalahan) saya..."

"Sebelumnya saya minta maaf karena telah membuat Anda marah..."

"Sebelumnya saya meminta maaf karena membuat anda tidak nyaman.... "

4. Setelah permintaan maaf tersebut, kita langsung berbicara ke inti permasalahan yang membuat dia marah. Sebelumnya kita harus tahu dahulu apa sebab kemarahannya. Jika karena kesalahan kita gunakan kalimat pembuka seperti ;
"Boleh saya menjelaskan duduk perkaranya..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun