Mohon tunggu...
Hans Andre Martinus Supit
Hans Andre Martinus Supit Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Coach
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

www.balitradersacademy.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pentingnya Mengontrol Emosi dalam Trading Forex

3 Agustus 2020   15:42 Diperbarui: 4 Agustus 2020   00:43 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kesalahan yang umum dilakukan trader pemula adalah trading dengan emosi. Baik emosi negatif maupun positif, semuanya saling berhubungan dalam trading forex. Dan jika tidak dikontrol, emosi dapat berpengaruh buruk terhadap rencana trading-mu berikutnya. Mengapa demikian?

Pengaruh emosi dalam trading

Dua emosi yang paling sering dialami trader adalah rasa takut dan serakah. Trader yang takut rugi justru biasanya malah akan lebih banyak rugi, karena tidak berani cut loss dan terus berharap pergerakan harga akan berbalik arah. Namun jika ternyata harga terus turun, tentu kerugian yang dialami akan lebih besar.

Sebaliknya, rasa serakah muncul ketika menang trading. Trader pemula yang belum bisa mengontrol emosinya akan merasa di atas angin saat berhasil mendapat profit, sehingga muncul rasa serakah untuk mendapatkan profit yang lebih banyak lagi dan membuka posisi dengan ceroboh, tanpa menganalisis kondisi pasar.

Tips menjaga emosi saat trading

Setelah mengetahui pengaruh buruk emosi dalam trading, sekarang mari kita belajar cara mengontrolnya.

Yang pertama, kita perlu berdamai dengan kerugian. Justru kita harus mengatur sendiri berapa kerugian maksimal yang dapat kita terima dengan stop loss. Sehingga, kerugian yang kita alami akan cenderung kecil dan bisa kita tutup dengan profit di transaksi-transaksi berikutnya.

Kedua, kita harus disiplin dan berkomitmen mematuhi aturan trading yang sudah kita buat sendiri. Misalnya, saat profit sudah mencapai target, segera tutup posisi dan keluar dari pasar. Jangan jadi serakah dan melanggar target profit demi mengejar keuntungan yang lebih tinggi. Tak perlu khawatir soal profit tinggi, masih banyak peluang profit lain di transaksi-transaksi berikutnya.

Ketiga, patuhi money management yang sudah kita buat. Misalnya kamu punya dana modal $10.000 dengan maksimal risiko 5% per transaksi, atau $500. Ikuti aturan yang sudah kamu buat ini, tak peduli sebagus apa potensi pasar yang kamu lihat. 

Dan meskipun kamu yakin 100% bahwa kamu bisa mendapat profit jika buka posisi saat itu juga, jangan mengambil risiko dengan langsung memasukkan $10.000. Kondisi pasar bisa berubah kapan pun tanpa diduga, jadi jangan menghabiskan modalmu untuk satu transaksi dan lakukan diversifikasi trading.

Keempat, sediakan waktu untuk analisis dan review. Analisis sangat penting dilakukan untuk membuat strategi trading. Selain itu, review juga perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas strategi trading yang sudah kita jalankan selama ini. 

Review trading bisa dilakukan setiap sebulan sekali. Perhatikan berapa banyak transaksi yang menang (winning rate), berapa banyak profit dan loss yang kita dapatkan, kesalahan apa yang pernah kita buat, dan gunakan semua informasi ini untuk merencanakan strategi trading yang lebih matang lagi ke depannya.

Salah satu perbedaan yang paling jelas antara trader pemula dan trader pro adalah cara mereka mengontrol emosi. Trader pro dapat melakukan transaksi secara netral dan tanpa melibatkan emosi, sehingga dapat mengambil keputusan yang bijak, tidak terburu-buru, dan punya alasan yang kuat. 

Bahkan bisa dibilang bahwa manajemen emosi dalam trading sama pentingnya dengan risk dan money management. Masih berusaha belajar mengontrol emosi selama trading?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun