Mohon tunggu...
Hansamu Oyoba
Hansamu Oyoba Mohon Tunggu... Freelancer - Jambi

Berkarya untuk menginspirasi Menulis untuk berbagi Mengajar untuk mencerdaskan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sensasi Mendaki Gunung Kawah Kembar

13 Januari 2016   16:13 Diperbarui: 13 Januari 2016   16:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto salah satu kawah kembar Gunung Kaba Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu"][/caption]

Gunung kawah kembar? Pada awalnya kami tak percaya ada gunung berkawah kembar karena sepengetahuan kami kawah gunung cuma ada satu dan tidak kembar. Gunung Tangkupan Perahu kawahnya satu, Gunung Bromo kawahnya juga satu, dan masih banyak gunung-gunung yang lain yang kawahnya cuma satu. Namun, pagi ini kami benar-benar akan mendaki suatu gunung yang memiliki kawah kembar.

Gunung kawah kembar terletak di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Dari Kota Curup gunung ini berada di sebelah tenggara dengan jarak sekitar 15 km. Gunung ini lebih dikenal dengan nama Gunung Kaba. Gunung ini memiliki ketinggian 1.938 m di atas permukaan laut (dpl).

Pendakian kami berawal dari Pos Pengamatan Gunung Kaba Di Desa Sumber Urip untuk memperoleh izin dari petugas jaga, kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju pintu gerbang pendakian gunung kaba. Tak beberapa lama melewati pintu gerbang kami mulai memasuki hutan bambu. Diamater bambu-bambu di hutan ini bagi kami cukup mengejutkan karena diameternya lebih lebar jika dibandingkan dengan bambu-bambu yang pernah kami temui, bambu di sini diameternya bisa mencapai diameter paha orang dewasa.

[caption caption="Pintu masuk untuk memulai pendakian di Gunung Kaba"]

[/caption]

Setelah melewati hutan bambu itu, kami disambut oleh hutan alami khas pulau sumatra. Disepanjang jalan pendakian kami menyaksikan tumbuhan pakis yang besar-besar tumbuh berjajar di dalam hutan, pohon-pohon besar nan hijau, serta suara-suara khas di dalam hutan seperti suara burung berkicau, suara monyet-monyet, suara serangga penghuni hutan, dll.

Sekitar setengah perjalanan kami sampai di pos peristirahatan di dalam hutan. Kami menyempatkan diri untuk istirahat di sini, sambil memandang keindahan hutan rimbah. Setelah rasa letih sedikit berkurang akhirnya kami melanjutkan perjalanan.

[caption caption="Tempat peristirahatan yang dapat digunakan oleh pendaki ketika mendaki Gunung Kaba"]

[/caption]

Kami terus mendaki terus menuju puncak, kini kami tiba hutan perdu, pohon-pohon perdu tumbuh hijau di sekitar jalur pendakian. Napas kami mulai terasa sesak, pertanda kami sudah tinggi mendaki. Itu artinya tak lama lagi mencapai puncak.

[caption caption="Kupu-kupu yang sedang menghisab bunga di hutan perdu sebelum puncak Gunung Kaba"]

[/caption]

Benarlah, tak beberapa lama setelah memasuki hutan perdu kami melihat dari kejauhan orang-orang sedang menaiki tangga menuju puncak. Tangga itu menjulang tinggi hampir 90 derajat. Dengan semangat yang menggebuh kami berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tangga tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun