Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memahami Konstruksi Berfikir Ahok, Sebuah Pembelajaran Kebhinekaan

25 Maret 2016   13:16 Diperbarui: 25 Maret 2016   13:52 3155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemahaman ini apabila termanifestasi dalam perilaku akan membuat seseorang "nothing to lose". Artinya, tidak ada beban dan menjadi berani. Dalam pengertian inilah lahir kata "jihad", yang secara luas berarti berani mati untuk nilai yang dipercaya karena yakin itu adalah sebuah perintah Tuhan.

Sebab itulah bisa dipahami apabila Ahok berkata, "Jangankan dipanggil DPR, dipanggil Tuhan pun saya siap". Atau istilah yang dikutip dari Paulus, "Mati itu sebuah keuntungan".

2. Berdasarkan Kebenaran.

Dalam teologi reformasi, kebenaran adalah dasar dari segalanya. Dalam konteks agama, kebenaran berdasarkan kitab suci, tapi dalam konteks bernegara kebenaran berdasarkan konstitusi. Perbedaan antara konstitusi dan kitab suci, dalam kekristenan disikapi dengan tetap tunduk dan hormat kepada pemerintah yang ada.

Ini yang menyebabkan Ahok sangat kokoh dalam mengambil keputusan. Selama dia yakin itu tidak melanggar konstitusi, UU, dan hukum positif yang berlaku dia akan ambil tindakan apapun resikonnya. Manifestasi pemikiran ini dalam bernegara kadang masuk arus pemikiran (school of thought) yang disebut JUST WAR.

Ahok mengambil sikap dia sedang berperang melawan korupsi. Sebab itu dia tidak merasa perlu bersikap manis dengan penjahat-penjahat yang diperangi. Dalam perang kill or to be killed yang menjadi pemikirannya. "Nothing to prove" Ahok tidak berusaha membuktikan apapun, dia hanya menjalankan misi kebenaran. Berantas korupsi. Black or white. Titik.

Dari sudut pandang ini, sebenarnya pola pikir Ahok lebih mirip Prabowo dariada Jokowi, karena Prabowo juga seorang tentara yang bagi dia semua adalah perang, sebab itu apapun caranya digunakan untuk menang. Kalau Jokowi, masih bisa 'kompromi' di grey area. Sebab itu, Jokowi mampu bermain didalam sistem kepartaian, menghadapi DPR, dan menjaga stabilitas. Tapi kritik yang harus dihadapi adalah peperangan melawan korupsi jadi agak abu-abu. Sehingga lahirlah kasus-kasus seperti Budi Gunawan di awal pemerintahan.

3. Berdasarkan Rahmat/Kasih Karunia

Amanah bagi Ahok adalah kepercayaan rakyat. Rakyat yang dalam demokrasi mewakili "suara Tuhan" adalah sebuah rahmat atau kasih karunia yang harus dihargai. Dalam konteks ini, ketika harus memilih jalur partai atau independen maka Ahok lebih merasa nyaman dengan jalur independen daripada mengkhianati kepercayaan Teman Ahok.

Hidup dalam kasih karunia tidak membuat malas tapi juga bekerja keras melebihi yang lain karena ucapan syukur atas apa yang diberikanNya. Dan semangat kerja keras ini bisa disalahartikan sebagai ambisi, tapi itulah sebuah konsekuensi dari sebuah pilihan hidup dalam kasih karunia.

Apabila tidak dipilih lagi pun, bagi orang seperti Ahok yang mengerti konsep kasih karunia tidak akan menjadi banyak masalah. Karena memang yang prinsipnya We do our best, and God will do the rest.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun