Kita tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan. Walaupun persekian detik. Masih ingatkah teman-teman kejadian pesawat Lion Air, siapa yang sangka , layaknya penumpang yang menaiki pesawat tanpa merasa akan ada kejadian apa-apa tapi takdir berkata lain. Disaat kembali ke  bandara ternyata pesawatnya mengalamai kecelakaan .
Jika megingat kisah itu, saya jadi merenung bekal apa yang harus saya persiapkan baik bekal dari sisi agama maupun duniawi. Alhamdulillah sekarang saya masih didalam usia produktif, saya bisa berkarya dan melakukan aktivitas yang saya mau. karena ini pula saya selalu mengingat bahwa roda itu berputar.Â
Alangkah baiknya dari sekarang saya mempersiapkan diri, Â jangan sampai telat . Saat ini saya sudah melakukan beberapa investasi buat masa depan. Yaa mempersiapkan diri setidaknya sebelum ada kejadian apa-apa. Sedia payung sebelum hujan .Â
Apalagi setelah saya hadir di acara peresmian produk terbaru Manulife Indonesia di Kembang Goela Resto tanggal 5 Desember 2018 yang lalu.  Saya diingatkan lagi untuk  berinvestasi dan memilih investasi yang  pas dan meghasilkan. Ga mau kan sudah berinvestasi tapi bukannya untung malah buntung.
Pak Panji Harsanto SE Â sharing mengenai investasi, uang dana darurat. Pak Panji mengingatkan "Jangan meyia-yiakan waktu , apalagi ketika tidak lagi produktf". Solusinya mempunyai simpanan agar bisa untuk kehidupan di masa depan, Apalagi jika teman-teman adalah tulang punggung keluarga.Klo sudah seperti ini sudah keharusan.
Apabila kejadian harus berutang "Maksimal cicilan hutang, pastikan tidak lebih 30 % dari penghasilan bulanan" Ingat Pak Panji.Dan untuk memproteksi hidup tidak dengan ketidak pastian. Kita perlu meyiapkan dana darurat. Â Berapa idealnya dana darurat? Idealnya adalah pengeluaran x 10 x dan selama 12 bulan.
Dana darurat bisa disimpan di bank. Nanti dibedakan no rekening sehari-hari dan investasi, bisa juga mengunakan dengan instrumen asing contohnya seperti dollar atau juga bisa meyimpannya dalam bentuk emas dan logam emas.
Ketika kita mendapat dana, sisihkan dana berdasarkan persentase. Sisihkan 10 % untuk kegiatan sosial/zakat/ dll, 20 % dana  untuk menabung dan proteksi, 30 % untuk membayar cicilan utang dan 40 % untuk  kebutuhan hidup sehari-hari.
Perhatikan juga jenis investasi yang dipilih, ketika memilih mobil ingat ada penyusutan, untuk properti perlu ada perawatan, membayar pajak, jangan juga berinvestasi  di investasi bodong, tanah pun perlu ada dana seperti membayar pajak klo penanggung masih ada klo sudah tidak ada siapa yang akan membayar.
Sebagai pertimbangan bisa memmpersiapakan asuransi jiwa, Asuransi jiwa agar agar melindungi anak keturunan bisa hidup jika sudah tidak ada. Disarankan ahli warisnya adalah orang yang mempunyai tali saudaran dan sedarah.  Jangan  ditulis ahli waris anak dibawah umur. Menjaga jika tidakÂ