Mohon tunggu...
Hanni Sativa
Hanni Sativa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - seorang fotografer

Fotografi membantu saya bercerita dan berbagi kepada dunia tentang banyak hal yang tidak dapat terucap oleh kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Street Photography sebagai Media Melatih Kepekaan Visual Sekaligus Kepekaan Sosial

7 Juli 2022   13:35 Diperbarui: 7 Juli 2022   13:37 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

PADANG -Dalam seni fotografi, kecanggihan dan kualitas gear/alat tidak menjadi satu-satunya faktor penentu. Penting bagi seorang fotografer untuk memiliki kepekaan terhadap visual dan kepekaan terhadap lingkungan sosial agar sebuah gambar memiliki nilai seni yang kuat. Sejatinya, seorang fotografer layaknya storyteller yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan cerita lewat sebuah gambar. Untuk memiliki hal tersebut, tidak serta merta ada begitu saja, namun perlu dilatih secara terus menerus agar kemampuan semakin meningkat. Salah satu caranya adalah dengan mendalami street photography. 

Street photography adalah sebuah genre dalam dunia fotografi yang baik menceritakan sebuah kisah dari aktivitas yang ditemukan di jalanan. Fotografi jalanan adalah salah satu jenis fotografi yang paling menantang sekaligus memiliki nilai seni yang sangat berharga. Mendokumentasikan orang-orang di lingkungan sehari-hari lengkap dengan aktivitas yang dilakukan bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Fotografer membutuhkan kesabaran, kerja keras, dan terkadang bahkan keberanian untuk dapat mendekati dan memotret orang yang benar-benar asing. Oleh sebab itu, street photography secara langsung dan tidak langsung akan membuat fotografer menantang dan mendorong dirinya untuk mampu melampaui batas-batas yang ada. Dengan begitu, semakin sering melakukan street photography, maka kepekaan pada visual dan lingkungan seorang fotografer akan meningkat.  

Fotografer harus memiliki respons yang cepat dan bereaksi secara intuitif seperti halnya olahraga menembak sama  strehalnya ketika melakukan street photography. Turun ke jalanan berarti fotografer melakukan pengamatan atau observasi situasi dan kondisi masyarakat, melihat peristiwa yang sedang terjadi dan melatih merangkai dan menyusun cerita dalam pikiran, yang berujung dengan menguasai storytelling. Tak hanya itu, fotografer harus dapat dengan cermat dan kreatif menyusun bidikan menarik yang menarik dan bernilai cerita.

Street photography yang bagus membutuhkan subjek yang jelas. Semua aturan, komposisi, segitiga exposure, garis terdepan, penggunaan ruang negatif, simetri, bingkai, dll. masih berlaku. Maka, saat melakukan fotografi jalanan di tempat yang sibuk, fotografer mungkin akan ada orang-orang di sekitar menghalangi upaya untuk memotret subjek dengan baik dan tanpa hambatan. Namun, keramaian, kesemrawutan, dan sifat kehidupan kota yang "sibuk" berkontribusi pada cita rasa khas fotografi jalanan, sehingga dapat mengatakan bahwa semangat fotografi jalanan adalah tentang bagaimana fotografer mampu memanfaatkannya, menemukan solusi, dan menghasilkan karya yang bernilai.

Lebih dari itu, melalui street photography, rasa hormat sangat berpengaruhdan memiliki posisi penting. Jika seseorang tidak ingin fotonya diambil, minta maaf dan cari subjek lain. Jalan-jalan penuh dengan orang-orang yang menarik, dan yang lain pasti akan segera datang. Begitu pula dengan senyuman, hal itu menghasilkan keajaiban. Jika seseorang memperhatikan ketika sedang mengambil gambar mereka, tersenyumlah dan anggukkan terima kasih. Kemungkinan besar subjek akan tersenyum kembali.

Tetapi ini adalah tugas yang menantang bagi banyak dari kita, karena orang-orang di jalanan bukanlah klien yang membayar atau dibayar untuk melakukan sebuah photoshoot. Mereka tidak tahu siapa orang asing yang ingin memotret mereka dan kebanyakan menjadi tidak ingin difoto sama sekali. Setiap turun ke jalanan, fotografer akan mendapatkan pelajaran dan tantangan yang berbeda pula. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun