Mohon tunggu...
Hanna Jang
Hanna Jang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobi menulis. Cuma hobi sih, gak jago.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luka Lama

6 Mei 2021   15:23 Diperbarui: 6 Mei 2021   15:27 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita dimulai. Cerita yang kembali membuka luka lama Ayumi. Meski enggan, tapi dia tetap menceritakan kepada saya. "Kalau saya udah cerita sama kamu, setidaknya saya ngerasa lega, Han," katanya dengan senyum getir.

20 Januari 2015

Waktu itu Ayumi tinggal sendirian di Jakarta. Keluarganya tinggal di Bandung. Ia merupakan anak tertua dari empat bersaudara. Adik-adiknya masih kecil. Adik pertama, kelas satu SMP. Adik kedua, kelas dua SD, dan terakhir masih berusia dua tahun.

Ayumi ini hanya lulusan SMP saja, karena keluarganya tidak mampu untuk menyekolahkan dia sampai SMA. Meski ingin bersekolah seperti teman-temannya yang lain, namun takdir tidak memihak padanya. Bapaknya menentang keras ia untuk bersekolah. Ibunya hanya bisa memeluk Ayumi yang menangis sambil memeluk kedua lututnya.

Saat itu Ayumi yang baru saja lulus SMP diajak teman ibunya ke Jakarta untuk bekerja. Ayumi hanya bisa menerima. Meskipun enggan, namun ia tidak bisa melawan. Awal pertama datang ke Jakarta, ia seperti anak ayam kehilangan induknya. Tak tahu apa-apa. Tak tahu siapa-siapa. Tak tahu mau kemana. Teman ibunya hanya mengantar Ayumi di depan sebuah rumah berlantai dua.

Perempuan berambut sebahu itu memasuki rumah tersebut. Ia bertemu perempuan paruh baya dengan baju merah selutut. 

"Ayumi ya?" tanya ibu itu dengan senyum lebar.

Ayumi mengangguk, "Iya, Bu."

Ayumi memasuki rumah tersebut ...

TBC 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun