Dalam dunia yang semakin beragam, penting bagi anak-anak sejak dini untuk memahami nilai-nilai moderasi beragama. Moderasi beragama bukan hanya tentang toleransi, tetapi juga tentang menghargai perbedaan dan hidup berdampingan dengan damai. Sebagai bagian dari pengabdian masyarakat, Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Karunasankara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar kegiatan edukasi moderasi beragama untuk anak-anak TPQ dengan tema "Kita Berbeda, tapi Bersaudara". Kegiatan ini melibatkan sembilan anggota KKM, yaitu Kak Hanna, Kak Rifda, Kak Nadhira, Kak Syawal, Kak Niswa, Kak Tri, Kak Lela, Kak Naufal, dan Kak Sandi, yang bersama-sama menyampaikan pesan toleransi melalui metode interaktif dan menyenangkan.
Mengapa Moderasi Beragama Penting Diajarkan Sejak Dini?
Anak-anak adalah generasi penerus yang akan hidup di tengah masyarakat multikultural. Jika sejak kecil mereka diajarkan untuk menghormati perbedaan, kelak mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang inklusif dan penuh kasih sayang. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Hujurat ayat 13:
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat: 13)
Ayat ini mengajarkan bahwa perbedaan suku, agama, dan ras bukanlah alasan untuk saling membenci, melainkan sarana untuk saling mengenal dan memperkaya persaudaraan.
Pada hari Selasa, 22 April 2025, sebanyak sembilan anggota KKM Karunasankara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di TPQ Rahmatullah, Bandulan. Dua anggota kami, Kak Naufal dan Kak Sandi, menjadi pemateri utama yang mengajak anak-anak belajar moderasi beragama dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu anak Islam bertema toleransi, seperti "Teman yang Baik". Anak-anak sangat antusias bernyanyi sambil bertepuk tangan, menciptakan suasana ceria sekaligus mendidik. Lagu ini mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersahabat.
Setelah itu, Kak Naufal bercerita tentang persahabatan Ali dan Budi, dua anak yang berbeda agama tetapi selalu bekerja sama dan saling membantu. Cerita ini menggambarkan bagaimana kita bisa hidup rukun meski berbeda keyakinan. Pesan moral dari cerita ini sejalan dengan QS. Al-Hujurat ayat 13, yang menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal.
Â
Permainan dan Aktivitas Kreatif