Mohon tunggu...
Pendidikan

Olahan Limbah Kulit Kopi untuk Peternak Pitrosari, Temanggung

22 Februari 2019   12:00 Diperbarui: 22 Februari 2019   12:17 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Tim I KKN Undip bersama warga tengah membuat fermentasi pakan ternak dari limbah kulit kopi. dokpri

Mahasiswa KKN Tim 1 2019 Universitas Diponegoro di Desa Pitrosari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung (Jawa Tengah), Sabtu (26/01/2019) melaksanakan program multidisiplin sebagai bentuk kerjasama tiga fakultas yang menjadi program unggulannya. Salah satu program multidisiplin unggulan adalah pembuatan, pengemasan dan pemasaran fermentasi pakan ternak memanfaatkan limbah kulit kopi untuk mengatasi masalah kurangnya pakan pada saat musim kemarau.

Latar belakang program ini didasari pada masalah yang didapatkan saat melaksanakan survei di Desa Pitrosari. Mahasiswa KKN Tim 1 2019 menemukan sebagian besar mata pencaharian warga adalah petani dan produsen kopi, namun limbah kulit kopi tidak dimanfaatkan dengan baik dan benar. Mayoritas produsen kopi di sana masih membuang limbah kulit kopi tanpa adanya upaya pengelolaan limbah tersebut.

Tindak lanjut mengenai kurangnya pakan ternak saat musim kemarau serta kurangnya pengetahuan masyarakat akan pengolahan limbah kulit kopi tersebut mendorong mahasiswa KKN Tim 1 2019 Universitas Diponegoro di Desa Pitrosari memberikan program multidisiplin yaitu pembuatan, pengemasan dan pemasaran fermentasi pakan ternak memanfaatkan limbah kulit kopi.

Mahasiswa Tim I KKN Undip melakukan pengemasan produk fermentasi pakan ternak dari limbah kulit kopi.dokpri
Mahasiswa Tim I KKN Undip melakukan pengemasan produk fermentasi pakan ternak dari limbah kulit kopi.dokpri
Cara pembuatan fermentasi pakan ternak tergolong sederhana, yaitu hanya membutuhkan kulit kopi sebagai bahan utama, Aspergillus Niger atau yang biasa disebut EM4, tetes tebu dan air. Semua bahan dicampur, kemudian diletakkan pada wadah yang tertutup rapat dan didiamkan selama 3 minggu.

Semua bahan -- bahan tersebut relatif mudah didapatkan, sehingga apabila masyarakat khususnya peternak tertarik untuk membuat pakan ternak maka tidak perlu kesulitan untuk mencari bahan pembuatan fermentasi pakan ternak.

Hanna Chintya, mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun