Mohon tunggu...
Hanna Amri Rosyada
Hanna Amri Rosyada Mohon Tunggu... Lainnya - Pantang Menyerah

Kudus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi Covid-19 Berdampak pada Sektor Ekonomi dan Pendidikan, KKN Undip Berdayakan Remaja untuk tetap Produktif

12 Agustus 2020   22:07 Diperbarui: 12 Agustus 2020   21:57 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 Berdampak Pada Sektor Ekonomi dan Sektor Pendidikan, Mahasiswi Undip Berdayakan Remaja untuk Tetap Produktif di Tengah Pandemi dan Ajak Orang Tua Untuk Memperhatikan Pelaksanaan Study From Home Sang Anak

Kudus (02/08/20), merebaknya pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat dan peran mahasiswa selaku Agent Of Change untuk mengabdikan diri kepada masyarakat demi melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di kampung halaman masing-masing. Kegiatan pengabdian diri yang dilakukan oleh para mahasiwa pada umunya dikenal dengan istilah KKN (Kuliah Kerja Nyata). Tak terkecuali mahasiswa dan mahasiswi Universitas Diponegoro yang tengah melaksanakan KKN, tepatnya dimulai sejak 5 Juli 2020. Pelaksanaan KKN kali ini berbeda dengan pelaksanaan KKN pada tahun-tahun sebelumnya karena KKN kali ini bertajuk KKN Pulang Kampung yang dilaksanakan di desa masing-masing secara individu dengan tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).

Pandemi Covid-19 memiliki pengaruh yang besar di berbagai bidang kehidupan dan membuat tata kehidupan seluruh manusia benar-benar berubah, karena semua kegiatan harus dilakukan sesuai protokol kesehatan. Akibat merebaknya pandemi Covid-19 membuat sektor ekonomi mengalami kelumpuhan, banyak perusahaan mengalami penurunan permintaan dan hal itu membuat sebagian perusahaan membuat keputusan untuk memberhentikan sebagian pekerjanya dan terutama pada para pekerja baru. Hal itu membuat para remaja usia produktif (fresh graduate) terpaksa menganggur lagi. Fakta tersebut terjadi di sekitar tempat tinggal saya, Desa Prambatan Kidul.

Melihat fakta tersebut, membuat saya tergerak untuk memberdayakan para remaja putri di sekitar tempat saya tinggal untuk mengisi waktu luangnya dengan memanfaatkan limbah kulit telur agar menjadi barang yang bernilai seni dan bernilai ekonomis. Kulit telur didapatkan setelah bekerja sama dengan penjual telur gulung yang berjualan di depan sekolahan. Kulit telur nantinya akan dibersihkan untuk kemudian dibuat menjadi lukisan yang indah. Selain dapat mengurangi sampah akibat limbah kulit telur, dengan pelaksanaan program ini saya berharap agar para generasi muda tetap produktif dan memiliki skill kreatif di tengah pandemi Covid-19.

proses-pembuatan-kerajinan-kulit-telur-5f34058b097f3673bb52a432.jpg
proses-pembuatan-kerajinan-kulit-telur-5f34058b097f3673bb52a432.jpg
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi semata. Namun, sektor pedidikan juga mengalami dampak dari pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 mengharuskan para siswa belajar dengan metode online atau daring yang menggunakan bantuan smartphone. Melihat fakta tersebut, saya tergerak untuk mengajak para orang tua siswa agar lebih memperhatikan dan melakukan pendampingan pada proses Study From Home sang anak. Selama pandemi Covid-19, orang tua mengambil peran sebagai guru bagi anak-anaknya karena Pemerintah mengajurkan kegiatan belajar mengajar atau sekolah dilaksanakan di rumah masing-masing melalui bantuan smartphone.  Pelaksanaan kegiatan belajar melalui Smartphone memiliki dua kemungkinan. Pertama, anak menggunakan Smartphone dengan baik utnuk keperluan belajar. Kedua, tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak bisa saja menggunakan Smartphone untuk bermain game dan melupakan kewajibannya untuk belajar. Melalui program ini, saya mengajak dan melakukan edukasi pada para orang tua siswa melalui sosialisasi door to door serta pembagian poster kepada para orang tua siswa yang bertempat tinggal di Desa Prambatan Kidul RT 10 RW 04.

sosialisasi-door-to-door-pada-orang-tua-siswa-5f3403f1d541df57bb0766f2.jpg
sosialisasi-door-to-door-pada-orang-tua-siswa-5f3403f1d541df57bb0766f2.jpg
Diharapkan dengan adanya program tersebut, para orang tua siswa lebih peduli kepada pendidikan anaknya, karena kebanyakan warga desa menganggap bahwa pendidikan tidak lebih penting daripada bekerja. Setidaknya, jika para orang tua pergi bekerja dan tidak bisa mendampingi kegiatan Study From Home sang anak, anak dapat dititipkan pada kerabat ataupun tempat bimbingan belajar dan yang terpenting adalah anak belajar dalam pantauan orang dewasa. Keberadaan orang dewasa juga dapat membantu anak jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru. Selain sosilisasi pada para orang tua siswa, edukasi dan pembagian masker pada anak-anak serta sosialisasi tentang New Normal New Life Style juga dilakukan agar masyarakat Desa Prambatan Kidul lebih memperhatikan dan mengerti tentang pentingnya hidup bersih dan pola hidup baru di era New Normal ini.

Oleh    : Onik Sukowati

Editor  : Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono., S.Pt. M.P.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun