Asap Rokok dan Dampaknya pada Kesehatan serta Perkembangan Anak
Sekitar 11 ribu anak di Indonesia terkena kanker setiap tahunnya. Asap rokok menjadi salah satu penyebabnya, rokok mengandung banyak zat beracun. Selain berisiko menyebabkan kanker, paparan asap rokok juga dapat menghambat perkembangan fisik dan psikologis anak.
Dr. Yaulia Yanrismet merupakan dokter dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, mengatakan bahwa kebanyakan anak baru diketahui sakit saat kankernya sudah parah. Menurut WHO, ada sekitar 400 ribu anak di dunia yang terkena kanker setiap tahun. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada tubuh, tetapi juga pada kondisi psikologis anak. Anak yang mengalami sakit kronis cenderung mengalami stres, kecemasan, hingga gangguan perkembangan sosial akibat keterbatasan aktivitas.
Agar anak terhindar dari kanker dan gangguan perkembangan lainnya, jauhkan mereka dari asap rokok, berikan makanan sehat, serta dukungan emosional yang cukup. Deteksi dini juga penting agar anak mendapatkan perawatan lebih cepat. Mari bersama ciptakan lingkungan sehat dan aman bagi tumbuh kembang anak!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI